Jakarta, Sriwijaya Media – Mewabahnya virus disease (Covid-19) adalah sebuah krisis yang tidak ada bandingannya dalam 100 tahun terakhir. Belum pernah ada krisis seperti Covid-19 yang memaksa hampir seluruh negara dunia menghentikan sebagian besar kegiatan ekonomi, pendidikan, keagamaan, sosial dan budaya.
Bahkan wabah Covid-19 menyebabkan harga minyak, salah satu indikator perekonomian penting dunia, nilainya negatif.
Hal demikian dikatakan Founder & Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya saat melakukan virtual video melalui aplikasi zoom, Sabtu (2/5/2020).
Dikatakan Hermawan, negara yang sering hidup dalam krisis seperti Korea Selatan, Taiwan dan Tiongkok. Karena berada dalam ancaman perang yang bisa meletus sewaktu-waktu ternyata merupakan bangsa yang paling cepat mengatasi krisis Covid-19 ini.
“Suasana ini membuat warga dari ketiga negara menjadi lebih disiplin mematuhi langkah-langkah yang diambil untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Meski sempat kewalahan, pemerintahnya juga cepat memobilisasi ekosistem kesehatan yang ada di negaranya yang dapat dikendalikan dalam waktu singkat,” ungkapnya.
Kemudian, pihaknya meyakini bahwa corporate values yang bertahun-tahun disosialisasikan bukan hanya membuat MarkPlus sigap bertransformasi di masa Covid-19, tapi juga siap berkontribusi lebih besar untuk Indonesia dimasa 10 tahun mendatang.
Values tersebut mencakup 3 Disciplines (Branded Operation, Customer Intimacy dan Product Leadership), 4 Passions (Passion for Knowledge, Passion for Business, Passion for Service, dan Passion for People) dan 6 Ethics (Trusworthiness, Respect, Responsibility, Fairness, Caring, dan Citizenship).
“Values tersebut bahkan menjadi faktor penting yang membuat MarkPlus terus berkembang dan berkontribusi lebih tinggi untuk Indonesia dalam smart journey selama 30 tahun,” tuturnya.
Krisis seperti Covid-19 bukan hanya menghentikan hampir semua kegiatan manusia di hampir seluruh penjuru dunia, tapi membuat udara dan langit dunia serta sungai dan kanal menjadi lebih bersih dan indah. Udara bersih dan langit cerah Jakarta dimasa Covid-19 membuat Gunung Gede dan Salak terlihat dari Jakarta.
Dia menambahkan Ketua Umum Forum Pimred dan Pemimpin Redaksi SWA adalah saksi hidup bagaimana Hermawan Kartajaya menghidupkan values MarkPlus.
Tak lama setelah menyatakan bahwa brand is the ultimate value of marketing dalam insertion di majalah SWA di bulan Agustus 1994 berjudul Conceptual Marketing Plus 2000, Hermawan menjadi perintis survey merek terpopuler di Indonesia yang terus dijalankan majalah SWA hingga kini.
“Dari sejarah panjang survey merek terpopuler Indonesia, terlihat bagaimana brand asli Indonesia menjadi lebih kuat, menjadi salah satu motor perekonomian Indonesia selama lebih dari 2 dekade terakhir,” tegasnya.
Dia mengaku kontribusi yang diberikan MarkPlus di Indonesia bukan hanya membangun kesadaran akan merek, tapi bagaimana memasarkan konsep marketing hingga diterapkan luas bukan hanya dalam dunia bisnis tapi juga non bisnis, seperti kepolisian, pariwisata dan negara.
Berpijak dari pengalaman, konsep pemasaran disederhanakan dalam 9 elemen inti pemasaran yang diringkas menjadi Positioning-Differentiation-Branding. Sehingga bukan hanya mudah dipahami oleh orang-orang dari dunia bisnis, tapi bahkan diterapkan sejumlah politisi daerah ketika membangun wilayahnya setelah UU Otonomi Daerah resmi dijalankan sejak tahun 2001.(ton)