Kayuagung, Sriwijaya Media-Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dialokasikan untuk masyarakat desa terdampak Covid-19 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai didistribusikan.
BLT DD ini menyasar ke 32.408 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 314 desa dari 18 kecamatan yang ada di OKI.
Seperti di Desa Anyar Kecamatan Kota Kayuagung ada sebanyak 134 Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan. Pihak desa mengklaim menganggarkan DD sekutar Rp241 juta untuk mengcover 134 warganya terdampak Covid-19.
Begitupun di Kecamatan Lempuing Jaya, Pemerintah kecamatan menginisiasi Pemdes setempat untuk menyampaikan bantuan tersebut secara door to door. Penyaluran BLT-DD bulan April dikirimkan langsung aparat desa didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas ke rumah-rumah warga.
“Pastinya tetap mengindahkan protokol kesehatan dengan menerapkan physical distancing juga menghindari kerumunan,” ucap Camat Lempuing Jaya Hendra Anggara.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) OKI, Hj Nursula, S.Sos mengatakan BLT DD di OKI ini besarannya Rp600.000 per KK per bulan yang diberikan selama tiga bulan yaitu April, Mei, dan Juni 2020.
“Ya, sudah mulai disalurkan sejak pekan ini. Ada sebanyak 32.408 kepada KPM yang merupakan hasil dari pendataan relawan desa yang sebelumnya telah di musyawarahkan melalui Musdes, lalu dituangkan dalam Perkades yang disahkan oleh camat setempat,” ucap Nursula, Minggu, (10/5/2020).
Nursula menjelaskan hal tersebut karena DD tahap pertama sudah masuk rekening desa dan desa sebagian besar sudah melaksanakan Musdes.
Hingga saat ini, tercatat dari 314 desa, baru 232 desa yang telah menerima transfer dana desa ke Rekening Kas Desa (RKD). Sementara desa yang sudah mulai mencairkan dan menyalurkan BLT-DD sebanyak 176 desa.
“Sisanya masih berproses. Penyaluran berdasarkan proses verifikasi dengan prinsip kehati-hatian. Ya, masyarakat yang berhak mendapatkan BLT DD harus memenuhi beberapa kriteria, seperti kehilangan mata pencaharian, punya penyakit menahun /kronis, belum terdata sama sekali mendapatkan BLT DD dan belum masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS),” terangnya.
Nursula juga mengimbau agar proses penyaaluran BLT bisa berjalan kondusif dan tetep sesuai dengan imbauan pemerintah tentang pencegahan Covid-19.
“Proses penyaluran BLT desa ke masyarakat harus tetap mamatuhi protokol covid-19, transparan dan melibatkan unsur intansi terkait agar berjalan dengan baik,” pungkasnya.(abu)