Jakarta, Sriwijaya Media-Sebanyak 11.000 pengemudi ojek online (ojol) menerima bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako dari Suku Dinas (Sudin) Sosial Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut).
Kepala Sudin Sosial Jakut, Aji Antoko menjelaskan, paket sembako yang didistribusikan kepada pengemudi ojol ini diberikan kepada mereka yang tidak ber-KTP DKI Jakarta. Namun mereka tetap berada di DKI Jakarta selama masa pandemi Covid-19.
“Ya, ojol yang tidak ber-KTP DKI, tapi mencari nafkah di Jakarta,” terang Aji, Sbtu (23/5/2020).
Aji menyebut ada sebanyak 2.000 paket sembako yang didistribusikan yang direncanakan berlangsung selama lima hari ke depan hingga usai lebaran.
“Setiap wilayah, total 11.000 paket sembako akan didistribusikan bertahap kepada pengemudi ojol. Jadi se-DKI Jakarta akan distribusikan sebanyak 55.000 paket sembako. Ini tahap pertama. Setelah lebaran Idul Fitri nanti akan kami lanjutkan pendistribusiannya,” tutur Aji Antoko.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Wali Kota Administrasi Jakut, Sigit Wijatmoko.
Wako mengatakan kegiatan ini merupakan program penanggulangan dampak Corona Virus Disease (Covid-19) hasil kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama koordinator ojol.
“Ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Sudin Sosial Kota Administrasi Jakut, Tagana, dan mitra ojol. Hendaknya dimaknai untuk ikhtiar bersama dalam penanganan Covid-19,” ujar Sigit.
Dipastikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan dalam proses pendistribusian bantuan sosial tersebut. Sistem antrian berbasis aplikasi telah dipersiapkan sehingga setiap pengemudi ojol datang ke Posko Tagana sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Adapun isi paket sembako terdiri dari 10 kilogram beras, empat kaleng sarden, satu kaleng biskuit, satu kantong kecap isi ulang, satu kilogram minyak goreng, satu kilogram tepung terigu, dua bungkus bihun, dan satu batang sabun mandi. (Imam)
