Palembang, Sriwijaya Media – Dewan Pembina Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung ataupun staf yang ingin masuk ke ruangan. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai Covid-19.
“Ketika masuk, pengunjung atau staf harus disterilisasi dahulu dengan wajib mencuci tangan dan sabun cair yang telah disiapkan. Bukan itu saja, pengunjung atau staf dicek suhu tubuhnya. Jika semuanya telah memenuhi protokol kesehatan, dipersilakan masuk,” kata Ketua STIHPADA Dr Hj Jauhariah, SH., MH., saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (26/6/2020).
Ketua STIHPADA Dr Hj Jauhariah melanjutkan di pelayanan umum juga dipasang plastik transparan untuk menghindari interaksi langsung dengan tamu.
Untuk staff juga disarankan menggunakan masker. Bahkan kebersihan, kerapian, dan lain juga diperhatikan dengan seksama. Tujuannya tidak lain adalah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Kami tetap mengantisipasi dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina STIHPADA DR H Firman menambahkan saat ini STIHPADA memiliki mesin digital library yang didatangkan dari New Zealand.
Mesin digital library ini berguna untuk melihat katalog, buku, hingga beberapa video tentang pendidikan dan lain-lain. Selain itu, pihaknya juga menyediakan penjualan merchandise, dan beberapa jurnal Internasional, ruang pustaka, musholla, dan launge.
“Kita sudah menjalin kerjasama dengan Oxford University dalam langkah pengembangan Inggris For Low. Untuk tenaga pengajarnya langsung dari Oxford secara online. Setelah selesai menempuh pendidikan online class dari Oxford, maka mahasiswa akan mendapat sertifikat langsung dari Oxford,” jelasnya.
Dia mengaku di era milineal saat ini, pihaknya harus membekali mahasiswa dan mahasiswi dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik. Tidak hanya sekedar TOEFL atau ujian bahasa inggris, tapi juga memiliki skill untuk berbahasa Inggris secara baik.
“Kita sudah memiliki laboratorium TOEFL sendiri,” tegasnya.(ton)