Palembang, Sriwijaya Media – Penutupan pendaftaran Bakal Calon (bacalon) Ketua Umum (Ketum) Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel, Jumat (3/7/2020) diwarnai kericuhan. Kendati demikian, tidak terjadi apa-apa.
Salah satu Tim Sukses (timses) Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kota Palembang periode 2016-2019, Sulaiman mengungkapkan kekecewaannya kepada Strerring Commite (SC) dalam penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI.
“SC dalam menyelenggarakan acara musda HIPMI banyak kejanggalan. Inilah yang harus kita buang jauh-jauh, karena organisaai HIPMI marwahnya sangat luar biasa, jangan kita kotori dengan hal-hal yang tidak baik. Kalau memang pertarungan ini sehat, kita bermain sehat, dan kami siap tempur, dan hancur,” ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, realitanya tidak demikian. SC diduga kuat mengarahkan BPC untuk mendukung salah satu calon.
Sementara SC sendiri menjabat sebagai OKK dan menjabat sebagai Ketua SC. Dia menganggap SC tidak terbuka dan transparan dalam menyelenggarakan musda HIPMI Sumsel.
“Ya, ini merupakan pembukaan kedua, setelah pembukaan pertama batal administrasi. Kami sangat konsen dengan administrasi, akan tetapi dengan hal kecil bisa patal karena tidak sesuai dengan aturan dari SC. Dari peraturannya disarankan malah dilanggar, jelas ini merupakan statement yang tidak masuk akal,” bebernya.
Dia juga mempertanyakan proses verifikasi. Dimana setelah menyerahkan pendaftaran dan uang Rp250 juta, dan pada saat verifikasi batal, maka uang akan hilang.
“Kami mempertanyakan bagaimana regulasi verifikasinya. Sedangkan hal kecil saja SC melanggar,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan rapat planning yang akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HIPMI Pusat.(ton)