Ini Komitmen Bupati Askolani Jadikan Banyuasin Nomor Satu Penghasil Beras Nasional

IMG_20200712_195331

Banyuasin, Sriwijaya Media – Bupati Banyuasin H Askolani, SH., MH., berkomitmen akan menjadikan Bumi Sedulang Setudung sebagai daerah nomor satu penghasil beras nasional yang berimplikasi terhadap meningkatkan pendapatan per kapita petani.

Bahkan pelbagai terobosan dilakukan untuk mencapai target tersebut hingga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Bacaan Lainnya

Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Investasi Pertanian Dr Ir Sumardjo Gatot Irianto menilai areal persawahan Kecamatan Rantau Bayur masih bisa dioptimalkan.

“Areal persawahannya cukup luas, hanya saja belum dikelola secara baik. Saya kira program selamatkan rawa, sejahterakan petani (Serasi) sangat tepat untuk daerah ini,” kata Sumardjo, Sabtu (11/7/2020).

Sumardjo menilai, Kabupaten Banyuasin saat ini menjadi perhatian nasional karena satu-satunya daerah penghasil beras terbesar ke-4 nasional yang berasal dari luar Pulau Jawa.

“Dari keterangan bupati tadi, masih sangat luas lahan yang bisa di kembangkan secara optimal seperti di Kecamatan Rantau Bayur ini. Tentu ini menjadi peluang tersendiri bagi Banyuasin untuk menambah luas tanam dan jumlah produksi,” tuturnya.

Menurut Sumardjo, rasanya sangat tepat jika Banyuasin menargetkan untuk menjadi daerah nomor satu penghasil beras nasional dan tentu Kementan akan mendukung target tersebut.

Sementara itu, Bupati Banyuasin H Askolani, SH., MH., mengatakan, Pemkab Banyuasin akan mengoptimalkan empat atau lima kecamatan yang masih potensial untuk dikembangkan secara optimal sebagai areal persawahan tanaman pangan.

Ke empat kecamatan itu yakni Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir, dan Selat Penuguan. Sedangkan Kecamatan Banyuasin III bisa juga dikembangkan dengan cetak sawah baru.

“Ke empat kecamatan ini memiliki potensi yang sangat besar. Namun selama ini belum dikelola optimal dan belum tersentuh teknologi. Untuk itu, melalui program petani bangkit akan menjadikan ke empat kecamatan ini menjadi kecamatan program Serasi dari Kementan,” jelas Bupati.

Saat ini, masih kata Bupati, Kecamatan Rantau Bayur memiliki luas tanam 16.337 hektar, Kecamatan Rambutan 5.009 hektar, Tungkal Ilir 1.764 hektar dan Selat Penuguan 12.710 hektar. Luas tanam tersebut masih bisa di kembangkan lagi. Begitu juga Kecamatan Banyuasin III dengan luas 1.239 hektar ini juga masih bisa dikembangkan karena banyak areal sawah yang tidak dikelola secara baik selama ini.

“Saya yakin kalau dikelola secara optimal, akan menghasilkan produksi beras yang lebih baik, pengelolaan lahan, pengairan, benih unggul, pupuk dan alsintan akan menjadi prioritas kita kedepan,” tutur Bupati.

Kedepan, kata Askolani, pihaknya menargetkan luas taham dapat terealisasi seluas 263.368 hektar, naik dari tahun 2019 lalu sekitar 213.813 hektar.

Dengan begitu, luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 750.399 ton untuk menjaga kumbung pangan nasional.

“Pemkab Banyuasin akan terus meningkatkan penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan Alsin olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan Alsin TR4, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul, melakukan extensifikasi lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru,” ucap Bupati. (indra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *