Miris, Penerima BST di Mura Tak Terima Bantuan

IMG-20200806-WA0041

Musi Rawas, Sriwijaya Media – Miris, ditengah pademi wabah Covid-19, sebagian besar masyarakat yang berada di 14 kecamatan dan 13 kelurahan yang telah terdata sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) hingga saat ini belum menerima bantuan BST.

Kepala Dinsos Mura Agus Susanto saat dikonfirmasi Kamis (6/8/2020) membenarkan ada sebagian masyarakat yang belum menerima BST. Kendatipun kriteria maupun persyaratannya sudah terpenuhi.

Bacaan Lainnya

“Kami belum mengetahui mengapa seperti itu. Apa ada kesalahan dalam pendataan bagi penerima atau ada kendala lainnya. Sehingga masih banyak masyarakat yang belum menerima bantuan BST,” ujar Agus.

Kendati demikian, pihaknya tak tinggal diam. Sebab, pihaknya akan mengcroscek kembali serta berkoordinasi dengan pihak bank, mengingat BST itu diterima melalui kantor pos.

“Ya, jika dana BST itu belum diterima masyarakat, maka kemungkinan besar bantuan tersebut kembali lagi ke kas negara,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah membantu masyarakat, Bupati Mura H Hendra Gunawan telah mengambil kebijakan dengan memberikan bantuan sembako berupa beras dan bahan pokok lainnya kepada sebanyak 1.415 Kepala Keluarga (KK).

“Ini bukan untuk mengantikan bantuan BST dari pemerintah pusat, akan tetapi sebagai bentuk kepedulian lainnya,” terang Agus .

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Babat Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Mura, Internasional menambahkan adanya bantuan BST dari pemerintah pusat dimasa pademi Covid-19 sangat membantu masyarakat terdampak Covid-19.

Dari 9 Dusun di Desa Babat, masih kata dia, setidaknya ada 20 KK yang tidak menerima BST. Padahal nama-nama masyarakat itu sendiri sudah terdata oleh Dinsos Mura.

“Pengambilan bantuan BST di Kantor Pos Kota Lubuk Linggau sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. Ya, saat pencairan, mereka tidak menerima bantuan BST tersebut,” tutur Kades.

Internasional menjelaskan kendatipun sudah berkoordinasi dengan Dinsos Mura, namun belum juga menuai hasil.

“Saya mengambil kebijakan demi rasa kemanusiaan, saya terpaksa merogoh uang pribadi. Saya beri masyarakat yang tidak menerima BST sebesar Rp300.000 secara ikhlas,” jelas Kades.(Zul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *