Indralaya, Sriwijaya Media- Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab dalam pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ogan Ilir (OI) membuat program Gemar Menjaga Hak Pilih. Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari anggota Bawaslu RI Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Mochammad Afifuddin. Bahkan program tersebut satu-satunya di Indonesia dan dianjurkannya diikuti oleh Bawaslu lainnya.
Tahap awal gemar menjaga hak pilih dilaksanakan di halaman Pasar Inderalaya, Jumat (7/8/20) disaksikan Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto, Ketua KPU OI Massuryati dan Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar dan instansi terkait lainnya.
“Ya, sangat kita apresiasi dan patut dicontoh Bawasu lain, terutama di daerah yang akan melakukan pilkada. Karena program ini menarik sehingga saya datang kesini. Terpaksa daerah lainnya mengantri. Ini sebagai bentuk tanggungjawab menjaga hak pilih sekaligus bentuk kepedulian,” kata Ketua Bawaslu RI Afifuddin.
Sementara itu, Ketua Bawaslu OI Dermawan Iskandar didampingi komisioner lainnya Idris dan Karlina serta Korsek Bawaslu OI Herman Fikri mengaku sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan Ketua Bawaslu RI Afifuddin.
Menurut dia, gerakan menjaga hak pilih dirancang untuk proses pemilihan data pemilih. Kalau dianggap baik dan bisa dipakai di kabupaten lainnya, tentu dirinya mengaku sangat senang.
“Niatan kami memaksimalkan kerja pengawasan, dalam rangka pemilihan pemutakhiran data pemilih. Sehingga dapat melibatkan masyarakat luas dalam pengawasan parsitipatif,” terangnya.
Setelah ini, target di tingkat kecamatan mendirikan 16 posko di beberapa tempat strategis, seperti di pasar, di tempat keramaian. walaupun sambil ke pasar bisa sambil ngecek, ada formulir yang disiapkan agar bisa masuk dalam DPT.
Iskandar menjelaskan program ini sebagai gerakan pengawas pilkada dan langkah pencegahan dalam memininalisir potensi masyarakat yang belum masuk daftar pemilih. Ini merupakan sebuah pemikiran yang perlu didorong bersama agar maksimal dalam pengawasan pilkada 2020.
“Kami sudah melakukan analisis perbandingan antara daftar pemilih dan DP4. Saat ini dibandingkan dengan pemilu 2019 selisih pemilih jumlahnya mencapai 20.000 an. Ada tren lonjakan pemilih 4.696 seperti di Kecamatan Pemulutan. Sementara di Pemulutan Selatan turun menjadi 2.584 pemilih. Ini merupakan data analisis awal jadi perlu dikroscek ulang agar data benar-benar valid,” katanya. (hdn)