Hadapi Tantangan Keamanan, 58 Anggota Polres Metro Jakbar Dibekali Pelatihan Timsus

IMG-20200812-WA0106

Jakarta, Sriwijaya Media-Sebanyak 58 anggota Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) mendapat pelatihan tim khusus (timsus) dan pembekalan materi peningkatan kemampuan di SPN Lido Bogor, Jawa Barat (Jabar). Pelatihan ini merupakan kesiapan awal untuk menghadapi tantangan permasalahan keamanan diwilayah hukum Polres Metro Jakbar.

Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol Audie S Latuheru mengatakan pelatihan ini sangat penting guna menjawab tantangan keamanan yang terjadi di Jakbar, meliputi perampokan, tawuran, kejahatan jalanan maupun yang lainnya.

Bacaan Lainnya

“Pelatihan timsus ini dibekali dengan berbagai kemampuan sebagai bekal penambahan pengalaman dari masing-masing anggota Polri untuk kesiapan dalam menghadapi tantangan permasalahan keamanan di Jakbar,” ujar Kapolres, Kamis (13/8/2020).

Menurut Kapolres, pelatihan ini sebagai dasar SOP tindakan anggota di lapangan agar bertindak secara profesional dan tidak menyalahi aturan.

Oleh karena itu, personel Polres Metro Jakbar ini dilatih secara khusus dan dibekali berbagai kemampuan yang dilatih oleh tenaga ahli yang sudah memiliki kemampuan khusus yaitu dari instruktur tim gegana (jihandak) Polda Metro Jaya.

“Diharapkan dengan adanya pelatihan timsus bagi anggota Polres Metro Jakbar ini memiliki kepercayaan diri dalam bertindak dilapangan sehingga tidak ragu dalam bertindak,” jelas Kombes Pol Audie.

Kedepannya, sebagai aparat penegak hukum akan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat, baik dari pelayanan masyarakat maupun penegakan hukum hingga berbagai bentuk kejahatan yang makin waktu makin bervariatif.

Sementara itu, Kasat Samapta Polres Metro Jakbar AKBP Agus Rizal mengatakan, timsus Polres Metro Jakbar ini dilatih dan ditempa secara khusus selama 1 bulan, baik di SPN Lido maupun di markas gegana Pasar Minggu.

Adapun kegiatan pelatihan khusus ini dibagi dari berbagai sesion diantaranya pengenalan handak (bahan peledak), pengenalan bom, tptkp bom, pengenalan alsus jibom, penguasaan senjata sekunder, pengenalan senjata dan praktek antisipasi ancaman.

“Mereka ini dibekali berbagai kemampuan lainnya seperti zeroing senjata, menembak reaksi ditempat, menembak reaksi berjalan, menembak mode tank, menembak dengan baricade, CQB (penyerangan jarak dekat), rappeling, pengenalan water rescue, renang statis hingga pengetahuan cara pertolongan di air,” pungkasnya.(Imam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *