Banyuasin, Sriwijaya Media – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Banyuasin mengklaim ada sebanyak 30 desa dari 288 desa yang ada di 13 dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuasin memiliki potensi untuk menjadi new wisata andalan Bumi Sedulang Setudung.
Kepala Disporapar Banyuasin, Merki Bakri, S.Pd., M.Si., Selasa (25/8/2020) menyebutkan, potensi wisata ini menyebar di beberapa kecamatan yang ada di Banyuasin.
“Dari 21 kecamatan, ada 13 kecamatan yang meninjol potensi wisatanya yakni ada di 30 desa dari 288 desa yang ada,” ujar Merki.
Merki merincikan untuk Kecamatan Banyuasin II ada 5 desa yang akan dikembangkan menjadi Desa Wisata yaitu, Desa Marga Sungsang, Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III dan Sungsang IV.
Adapun daya tarik yang dapat dilihat dari desa tersebut antara lain memiliki Makanan Khas, Spot Sunset, Spot Photo, Wisata Hewan, Kampung Nelayan dan Taman Nasional Sembilang serta lainnya.
“Tentunya keindahan wisata ini tak lepas dari dukungan dan perhatian warga desa setempat untuk menjaganya,” terangnya.
Selanjutnya, wisata di Kecamatan Sembawa ada Desa Lalang Sembawa dengan daya tarik berupa spot sunset, edukasi peternakan unggas, sapi dan kambing serta beberapa jajanan khas.
Begitu juga di Kecamatan Sumber Marga Telang yakni ada di Desa Sumber Mulya dengan daya tarik berupa jajanan pasar, kebun bunga, kebun buah, objek swafoto.
Sedangkan di Kecamatan Muara Padang ada Desa Air Gading diantaranya objek wisata, pusat pelatihan gajah, edukasi kopi.
“Selain daftar wisata juga ada daftar nama destinasi wisata, seperti di Kecamatan Banyuasin III ada Tugu Front Lankan, Alun-Alun Kota Pangkalan Balai, Tugu Hutan Larangan, Rumah Adat Pangkalan Balai, Tugu Adipura, Boom Berlian dan Masjid Al Amir,” jelas Merki.
Setelah itu, di Kecamatan Muara Telang ada Negeri Cindo Upang, Kecamatan Rambutan ada Kerbau Rawa (Buffalo), di Kecamatan Sembawa ada Danau Alkautsar, Danau Balong, Kecamatan Talang Kelapa ada Rumah Lele Athallah, Gasing dan Danau Tanah Mas.
Di Kecamatan Tungkai Ilir ada Embung Kali di Desa Teluk Tanggulang dan ada 10 kecamatan lain yang memiliki potensi pariwisata seperti wisata budaya, wisata religi dan wisata buatan lainnya.
“Selama ini ada tempat, tapi belum diresmikan. Jadi dilakukan upaya percepatan dan pendataan tempat wisata yaitu Desa Wisata, Destinasi Wisata dan Potensi Wisata,” ungkap Merki.
Dari jumlah dan nama-nama desa berpotensi wisata agar membuat semangat dari kalangan usaha untuk mengembangkan produk asal desa sebagai buah tangan, oleh-oleh para pengunjung wisata.
“Kita lakukan dengan cara membangkitkan wisata agar perekonomian masyarakat dengan sendirinya akan berkembang maju tanpa disadari,” tutur Merki. (indra)