Subulussalam, Sriwijaya Media-Camat Sultan Daulat Rahmat Fadhli G., SE., didampingi puluhan masyarakat Sultan Daulat mendatangi kantor PT Indo Sawit Perkasa (ISP), menuntut penyelesaian permasalahan sengketa lahan dengan masyarakat, Rabu (30/9/2020).
Pada pertemuan itu, Camat Sultan Daulat meminta kepada pimpinan PT ISP memberikan waktu selama lima hari kedepan untuk menyelesaikan permasalahan sengketa lahan dengan masyarakat.
“Ya, harus ada penjelasan dari perusahaan tentang tindak lanjut dari pertemuan ini. Kami meminta supaya secepatnya ada titik terang,” ucap Camat.
Sementara itu, Perwakilan masyarakat Sultan Daulat, Ishak Munte/Gadis menambahkan pihaknya juga meminta kepada pihak PT ISP secepatnya menyelesaikan konflik lahan ini.
Dia mengaku pihaknya tidak ingin permasalahan ini terus berlarut-larut. Tercatat ada sebanyak 350 hektar adalah milik masyarakat umum yang bertempat di Desa Pesa Pasir Belo dan sampai sekarang belum pernah diganti rugi oleh pihak PT ISP.
“Kepada masyarakat yang berhak, dan lahan Hendera Lubis yang sudah menguasakan kepada saya sebanyak 536 hektar yang beralamat di Desa Bawan yang kini telah diserobot pihak PT ISP. Saya meminta kepada perusahaan mempertanggung jawabkan atas semua ini,” jelasnya.
Menyikapi hal itu, Manager PT ISP, Hutapea berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke pimpinan PT ISP.
“Ya, nanti akan disampaikan ke pimpinan. Dalam tiga hari kedepan sudah ada jawaban dari kami,” jelas Manager PT ISP, Hutapea.(Mha)
