Buka Bimtek Analisis Jabatan, Ini Harapan Asisten III Setda Sumsel Edwar

IMG_20201102_195418

Palembang, Sriwijaya Media – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel diwakili Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Prof Dr HM Edwar Juliartha membuka secara resmi bimbingan teknis (bimtek) analisis jabatan dan analisis beban kerja serta evaluasi jabatan perangkat daerah Provinsi Sumsel yang diselenggarakan Karo Keorganisasian Setda Sumsel, di Aula Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel, Senin (2/11/2020).

“Jika kita berbicara bimtek, maka kita telah melakukan penataan kembali terkait dengan lembaga unit kerja sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 14 yang telah diubah Perda No 32/2020 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Sumsel dan Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel yang mengatur tentang susunan organisasi unit tugas dan fungsi perangkat daerah Sumsel,” ujar Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Prof Dr HM Edwar Juliartha.

Bacaan Lainnya

Dia berharap para peserta yang mengikuti bimtek ini dapat memahami secara teknis bagaimana membuat analisis jabatan, analisis beban kerja, supaya betul-betul mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan organisasi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Pelaksana Harian (Plh) Karo Organisasi Setda Sumsel Muhammad Fuad menambahkan  dasar pelaksanaan kegiatan ini sesuai Peraturan Menteri (Permen) Perdayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN RB) No 1/2020 tentang pedoman analisis jabatan, dan analisis hubungan kerja, Peraturan Menpan RB No 34/2011, dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) No 21/2022 tentang evaluasi jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

“Tujuan bimtek ini adalah untuk menyamakan pemahaman dalam rangka penyusunan dokumentasi analisis jabatan dan ABK serta evaluasi jabatan menyesuaikan dengan peraturan Perundang-undangan terbaru,” terangnya.

Menurut dia, tujuan analisis jabatan untuk mendapatkan data jabatan yang akan diolah yang selanjutnya dapat dipergunakan didalam penataan organisasi, tata laksana sumber daya manusia (SDM), perencanaan pendidikan latihan.

Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi jabatan yang digunakan untuk menentukan nilai.

“Peserta dibagi menjadi 3 kelas. Setiap kelas diisi 32 orang, dan lokasinya berbeda-beda,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *