Palembang, Sriwijaya Media- Gubernur Sumsel H Herman Deru secara resmi melaunching 1.000 judul buku hasil karya penulis se-Sumsel dan launching program one teacher innovation yang dipusatkan di Aula Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) II Palembang, Rabu (2/12/2020).
Hadir didalam kegiatan tersebut antara lain Gubernur Sumsel H Herman Deru, Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Prof Dr HM Edwar Juliatha, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel Riza Fahlevi, para kepala sekolah (Kasek) yang ada di Sumsel, dan tamu undangan lainnya.
Gubernur Sumsel H Herman Deru menyatakan launching 1.000 judul buku hasil karya penulis se-Sumsel dan launching program one teacher innovation merupakan terobosan ditengah pandemi Covid-19.
“Kita dituntut untuk lebih kreatif, dan berinovasi lagi. Disaat pandemi ini, lahirlah bibit-bibit unggul, yang memiliki inovasi,” ujar Deru.
Deru mengilustrasikan seperti sinyal booster. Para siswa SMK memiliki tekad membebaskan Sumsel secara bertahap dari area blankspot.
Bukan hanya siswa berinovasi, tentu gurunya juga harus kreatif dan inovatif.
Deru mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh guru, meskipun ditengah pandemi, namun tetap produktif menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara online.
“Saya berharap guru selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menjalan tugasnya dimasa yang akan datang. Untuk itu, setelah keluar uji klinis ketiga oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) untuk vaksin Covid-19, maka guru dan siswa menjadi prioritas utama untuk pemberian vaksin pasca tenaga kerja kesehatan,” terang Deru.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik Sumsel Riza Fahlevi menambahkan one teacher one innovation diharapkan satu guru wajib memiliki inovasi.
“Pandemi Covid-19 ini mengharuskan guru mengajar dirumah. Para guru berpikir, daripada waktu banyak terbuang sia-sia, guru memilih menulis. Makanya ada 1.000 judul buku, dan one teacher one inovation,” tegasnya.
Dia berharap apa yang diinginkan Gubernur Sumsel supaya launching ini tak hanya kegiatan ceremony saja, tapi memang benar-benar ditanamkan para guru.(ton)
