Dinas PMD Muba Klaim Rampungkan Bentuk 25 Tim Kader Stunting Tiap Desa 

IMG_20201214_153910

Sekayu, Sriwijaya Media-Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengklaim telah merampungkan membentuk 25 kader stunting di setiap desa dalam Kabupaten Mura.

“Alhamdulillah kami selesai mengunjungi 227 desa yang tersebar di 15 kecamatan dalam Kabupaten Muba. Kunjungan ke desa ini dimulai sejak Senin (9/7/2020) di Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya dan berakhir pada Jum’at (4/12/2020) di Desa Bandar Agung Kecamatan Lalan,” kata Kepala Dinas PMD Muba, Richard Cahyadi, Senin (14/12/2020).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, kegiatan kunjungan ini dalam rangka menyampaikan program stunting ke desa-desa berdasarkan Pemendesa PDTT Nomor 11/2019 Pasal 6 ayat 3 e tentang prioritas penggunaan dana desa (DD) harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat desa.

Salah satunya berupa penanggulangan kemiskinan, melakukan pencegahan kekurangan gizi kronis (stunting), pelatihan integritas PAUD dan posyandu untuk optimalisasi tumbuh kembang anak guna pencegahan stunting DD APBN 2020.

“Kegiatan ini diikuti oleh kader-kader posyandu, guru PAUD, kader PKK, para bidan, kader KPM, dan ibu balita,” tuturnya.

Selama mengelilingi 227 desa, kata Richard, pihaknya menyampaikam materi kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat.

Richard melanjutkan, masa kehamilan sampai dengan 1.000 hari masa pertumbuhan akibat kurang gizi, kurang ASI dan asupan makanan.

Dengan adanya kasus tersebut, pemerintah berharap DD menjadi solusi karena diketahui stunting menjadi persoalan nasional, bukan hanya peroalan di daerah saja.

“Tahun 2019 angka pertumbuhan stunting di Indonesia capai 37%. Ditahun 2020 menjadi 26% hingga 27%. Artinya ada penurunan. Harapan Presiden kedepannya stunting ini zero %. Akibat stunting ini, negara dirugikan sekitar Rp300 triliun per tahun,” terangnya.

Dia meminta agar desa dapat melaksanakan kegiatan stunting. Karena kegiatan ini wajib dilakukan seluruh desa yang ada di Indonesia sekaligus sebagai upaya mendukung program pemerintah pusat dalam mengatasi pertumbuhan stunting.

“Setiap warga dan pemerintah desa diberikan pencerahan agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan stunting dan mengalokasikan anggaran DD yang tepat agar angka stunting menurun sesuai harapan Presiden RI,” jelas Richard.(Rido)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *