Palembang, Sriwijaya Media- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Sumsel melaksanakan terobosan diera pandemi Covid-19, guna mengatasi deadlock penjualan perumahan di Sumsel.
Hal demikian dikatakan Ketua DPD REI Sumsel Zewwi Salim saat rapat kerja di Palembang, Senin (21/12/2020).
“Kita ketahui bersama di awal Maret 2020 pandemi Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Efek pandemi Covid-19 sangat menganggu target penjualan perumahan. Bahkan penjualan perumahan mengalami penurunan cukup signifikan. Ini dialami seluruh anggota DPD REI Sumsel,” kata Zewwi Salim.
Sebagai langkah antisipatif, masih kata dia, pihaknya memberikan informasi, dan edukasi kepada anggota yang tergabung didalam REI untuk melakukan pengetatan terhadap biaya-biaya operasional yang tidak terduga, dan melakukan pemangkasan.
Bahkan para anggota REI ditekankan untuk fokus pada proyek yang ada serta tidak melakukan ekspansi proyek bar.
“Ditahun 2021, kami akan menggandeng semua elemen, baik dibidang pemerintahan, perbankan, ataupun jasa keuangan untuk mengajak meningkatkan penjualan perumahan,” terangnya.
Dia mengaku sangat optimistis ditahun 2021 nanti penjualan akan kembali reborn atau lahir kembali dan akan mengalami peningkatan cukup baik.
Ditengah pandemi, lanjut dia, semua sektor lumpuh. Tapi sektor property tumbuh ke arah positif yakni 1,98 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 sangat jauh sekali yakni tumbuh diangka 5 persen.
“Dimasa pandemi, dari segi permintaan atau payment masih stabil, tetapi dari segi penyerapan perbankan sangat sulit, karena beberapa segmen profesi dibatasi perbankan. Ya, ada sekitar 40 hingga 50 persen penurunan dari target kami,” papar Zewwi seraya menambahkan hingga 19 Desember 2020 tercatat susah ada 30 bank kerjasama dalam pendanaan MBR, termasuk Bank Syariah.
Sementara itu, Pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Rully Ristiawan menambahkan bahwa Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 sebesar Rp224 miliar, dan terealisasi hingga November 2020 sebesar Rp263 miliar.
Untuk perumahan yang sudah terdata di BRI Syariah sekitar 600-an user baru plus Bangka Belitung (Babel).
“Kami berharap kedepan dunia property akan semakin meningkat, serta daya tarik masyarakat untuk membeli perumahan juga meningkat serta bisa memilih pembiayaan melalui perbankan Syariah,” jelasnya.(jay)