Palembang, Sriwijaya Media.com – Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Sumsel diklaim lebih banyak memberikan input kepada pemerintah daerah terkait pengelolaan sumber daya air (PSDA).
Hal itu disampaikan Ketua HATHI Cabang Sumsel Ir Birendjana, MT., saat ditemui dikantornya, Selasa (22/12/2020).
“HATHI beda dengan konsultan. HATHI bukan organisasi pemerintah, tapi profesional. Memang dominan anggota dari kalangan pemerintah, termasuk dari akademisi, pelaksana konstruksi, konsultasi, dan goverment yang bergerak dibidang PSDA, seperti tenaga ahli irigasi, ahli bendungan, rawa, ahli sungai dan lainnya,” kata Birendjana.
Menurut dia, untuk Sumsel hanya ada di provinsi. Namun tidak menutup kemungkinan, didasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), HATHI memiliki cabang di kabupaten/kota.
Dia mengilustrasikan seperti di DKI Jakarta, HATHI hanya ada di provinsi. Sementara di Malang, selain ada di provinsi, juga ada di kabupaten/kota.
Khusus di Sumsel, kata dia, tercatat ada 200 anggota. Sementara dalam kepengurusan ada 60 orang.
Dia mengaku siapapun bisa menjadi anggota HATHI, asalkan bersangkutan memiliki profesi atau keahlian dibidang PSDA.
“Bukan hanya dari orang sipil, atau orang pengairan, tetapi ada dari pertanian, dan teknik lingkungan. Tujuan dibentuknya HATHI adalah organisasi profesi yang sifatnya bukan pengaturan, bukan regulator, bukan juga operator, tetapi lebih banyak memberikan input kepada pemerintah terkait PSDA,” terangnya.
Dia melanjutkan adapun manfaat jika tergabung dalam HATHI ialah bisa bertukar ilmu dengan semua ahli PSDA di seluruh Indonesia.
“Bagi yang ingin bergabungbdapat daftar ke HATHI pusat. Pembinaannya adalah Menteri PUPR,” ucapnya.(ton)