Palembang, Sriwijaya Media – Pasca melihat proses vaksinasi Sinovac terhadap Tenaga Kesehatan (Nakes) di puskesmas Jalan Merdeka, giliran Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda melanjutkan rutinitasnya meninjau ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Palembang, Senin (18/1/2021).
Wawako Palembang Fitrianti Agustinda menegaskan pihaknya optimistis vaksinasi Sinovac tahap pertama telah diberikan ke nakes dan mudah-mudahan vaksinasi rampung dikerjakan tahun 2021 ini.
“Saya datang ke SMPN 1 Palembang guna memastikan protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan. Ini merupakan tanggung jawab Pemkot Palembang, mulai dari Sekolah Dasar (SD) dan SMP guna memastikan apakah prokes diterapkan,” kata Wawako.
Dari peninjauan yang dilakukan, kata Fitri, pihaknya sangat bersyukur karena sekolah-sekolah telah menerapkan prokes ketat. Hal itu ditunjukkan saat memasuki pintu sekolah telah menyiapkan cuci tangan.
Dia melanjutkan jika Palembang ditahun 2021 ini telah berstatus zona kuning atau hijau, maka sekolah bisa dibuka kembali.
Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang sudah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penerapan sekolah saat Palembang memasuki zona hijau atau zona kuning.
“Jika sekolah sudah mulai beraktivitas, nanti anak-anak bisa masuk dengan jumlah 50 persen dari jumlah siswa. Belajarnya nanti secara bergantian,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Palembang Hj Hastia, M.Si, menyambut baik kehadiran Wawako Palembang meninjau SMPN 1 Palembang.
“Jika Palembang berada di zona aman, maka belajar tatap muka akan diberlakukan. Kami sudah siap dari awal, termasuk sarana prasarana prokes, tetapi ada kebijakan Januari 2021 ini memberlakukan belajar secara daring,” terangnya.
Untuk sarana prasaran sendiri, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan masker disiapkan. Bahkan seminggu sekali pihaknya menyemprotkan cairan disinfektan ke tiap ruangan.
“Kami juga mengimbau orang tua agar membekali makanan anak-anaknya ke sekolah. Sesuai dengan arahan Disdik Palembang, kita tidak diperbolehkan tatap muka lebih dari 50 persen dari jumlah siswa,” tegasnya.(ton)