Herbal Kayu Akar Tuo Diklaim Ampuh Obati Kanker dan Penyakit Lain

IMG_20210126_182705

Palembang, Sriwijaya Media-Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia yakni penyakit kanker. Lantaran tidak ditemukannya hal spesifik penyebab kanker, hingga kini obat penawar kanker sampai saat ini masih terus diteliti.

Namun kini, ada kabar baik bagi penderita kanker, khususnya bagi masyarakat Palembang, dengan pengobatan alternatif yakni kayu akar tuo asli Sumatera.

Mursidah, produsen kayu akar tuo menjelaskan, kayu akar tuo merupakan kayu asli Sumatera yang diklaim berkhasiat mengobati berbagai penyakit.

Akar tuo ini sudah dicek laboratorium Universitas Sriwijaya (Unsri) dan ternyata mengandung anti oksidan tinggi yaitu 51,63 persen yang bisa menjadi penyembuh kanker.

“Banyak orang yang tidak tahu apa itu anti oksidan. Padahal khasiatnya sangat banyak sekali. Jika akar bajakah Kalimantan diklaim bisa mengobati penyakit kanker, maka akar tuo khasiatnya bukan saja mengobati kanker, tapi bisa mengobati penyakit lain seperti jantung, diabetes, paru paru, prostad, kista, vertigo, kolestrol, ambein, dan miom,” kata Mursidah, Selasa (26/1/2021).

Mursidah mengaku melakoni usaha ini berawal dari keluarganya yang ada di Kalimantan, yang memberikan akar bajakah, lalu disandingkan dengan akar tuo khas Sumbagsel.

“Ya, sel kanker dan sel tumor yang sudah stadium 4 pun bisa disembuhkan dengan akar tuo ini,” akunya.

Hal ini terbukti dengan kesaksian Nurlistina yang menderita benjolan di payudara. Benjolan di payudara sebelah kanannya, berkurang setelah minum obat herbal akar tuo.

“Sebulan minum air rebusan akar tuo, benjolan dipayudara saya berkurang,” ucap Nurlistina.

Nurlistina menuturkan sebelum minum air akar tuo, dirinya pernah mencoba obat herbal lain yakni minum kunyit putih.

”Berawal dari membaca koran tentang akar tuo. Setelah minum, beberapa hari kemudian benjolan di payudara saya berkurang. Tubuh jadi lebih fit. Sehari saya minum rebusan akar tuo 4-5 kali. Efek awalnya ngantuk. Pas sebulan minum akar tuo, ngantuk terus. Setelah itu, biasa saja tidak lagi mengantuk,” jelasnya.(Ocha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *