Atensi Desa Tualang Lestarikan Warisan Budaya Diapresiasi, Junaidi Harapkan Hal Ini

IMG_20210212_213129

Subulussalam, Sriwijaya Media-Ditengah terpaan arus globalisasi sekarang ini, Desa Tualang Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam terlihat masih tetap aktif melestarikan kesenian Tarian Daerah Suku Singkil.

Wujud perhatiannya dalam melestarikan warisan budaya kesenian daerah Suku Singkil mendapat apresiasi pelbagai elemen. Salah satunya datang dari Lembaga Pemerhati Suku Singkil.

Ketua Lembaga Pemerhati Suku Singkil Junaidi Capah kepada wartawan sriwijayamedia.com, Jum’at (12/2/2021) mengatakan pihaknya mengapresiasi program Desa Tualang yang peduli dalam melestarikan budaya yang merupakan salah satu warisan peninggalan sejarah leluhur.

“Pelestarian budaya merupakan bagian penting agar regenerasi anak kita dapat mengetahui tentang budaya yang ditinggalkan leluhur kita, sebagai simbol adat suku supaya tidak hilang kedepannya,” kata Junaidi.

Hingga saat ini, kata dia, kesenian tarian daerah Suku Singkil tetap ada. Terbukti, setiap tourism lokal berkunjung ke Desa Tualang, masyarakat setempat menyambut gembira dengan menyajikan tarian Dampeng Suku Singkil sebagai tanda sambutan kepada wisatawan lokal yang datang.

Salah satunya belum lama ini kunjungan wisatawan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) membahas manfaat wisata yang ada di Desa Tualang, termasuk tentang Pulau Pilih yang sempat viral.

“Bahkan masyarakat banyak penasaran tentang keberadaan pulau itu. Bayangkan saja views yang melihat video penampilan karya tari anak SDN Desa Tualang di Facebook capai 6.000. Ini membuktikan bahwa minat wisatawan akan budaya Desa Tualang sangat tinggi,” terangnya.

Kendati demikian, Junaidi berharap pemangku adat dan Pemerintah Desa Kualang hinga Pemkot Subulussalam agar kesenian budaya Suku Singkil dapat terus digalakkan sehingga bisa diketahui khalayak ramai. Bukan saja wisatawan lokal, tapi bisa diketahui wisatawan mancanegara.

“Ya, cinta budaya itu merupakan bagian dari jiwa nasionalisme. Seni budaya ini harus terus dilestarikan. Tentunya dengan campur tangan pemerintah,” pungkasnya. (Mha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *