Vaksinasi Tahap Kedua, Pemkot Palembang Fokus Lansia di Atas 60 Tahun

IMG_20210219_162225

– Maret, Pemkot Siapkan 72 Fasyankes dan 512 Vaksinator di Vaksinasi Tahap Kedua

Palembang, Sriwijaya Media- Sosialisasi terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terkait vaksinasi terhadap masyarakat, khususnya jelang vaksinasi tahap kedua gelombang pertama dengan prioritas sasaran lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun yang rencana akan dilakukan pada awal Maret mendatang.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Drs Ratu Dewa usai melakukan rapat sosialisasi di Lawang Jabo Command Center, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palembang, Jum’at (19/2/2021).

Dikatakan Ratu Dewa, selain lansia berusia di atas 60 tahun, vaksinasi tahap kedua juga rencana akan diprioritaskan kepada para pelayan publik, termasuk anggota TNI-Polri, aparat hukum, petugas pelayanan di pelabuhan udara, pelabuhan sungai laut, kereta api, stasiun, terminal, PLN, PDAM, para anggota DPRD, pejabat negara yang ada di Palembang, ASN di lingkungan Pemkot Palembang.

“Termasuk para guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, karyawan BUMN BUMD, para staff di kecamatan, kelurahan, para wartawan, para atlet, petugas pariwisata, karyawan perhotelan dan juga petugas pariwisata lainnya,” kata Dewa.

ASN tertinggi di Palembang ini menjelaskan pada tahap pertama gelombang pertama, vaksinasi di Palembang saat ini sedang berjalan dengan jumlah sasaran sekitar 1,1 juta orang.

“Perlu kami sampaikan bahwa pada awal sasaran berjumlah 14.403 orang, dimana yang sudah divaksin dengan dosis pertama sebanyak 11.390 orang dengan persentase 77,4 persen, dan dosis kedua sebanyak 5.398 dengan persentase 36,6 persen. Ini data per-16 Febuari,” terangnya.

Ratu Dewa menuturkan, bahwa saat ini Pemkot Palembang juga telah menyiapkan sebanyak 72 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdiri dari 41 puskesmas, 26 Rumah Sakit (RS), 4 poliklinik dan 1 kantor kesehatan.

“Selain itu, 512 petugas vaksinator juga telah disiapkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan bahwa vaksin ini halal dan suci, sehingga tidak perlu dipertentangkan,” jelas.

Jelang vaksinasi tahap kedua, pihaknya juga masih melakukan penghimpunan data yang berkaitan dengan jadwal vaksinasi.

“Saat ini kita sedang pendataan, semua sedang dihimpun, termasuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak terkecuali, baik ASN maupun non-PNSD,” paparnya.

Untuk jadwalnya, saat ini pihaknya masih fokus pendataan. Setelah pendataan, baru nanti dikirim ke Kementerian melalui Dinkes Provinsi. Setelah itu biasanya baru keluar data resmi melalui SMS masuk. (jay)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *