Anak Menangis dan Tangannya Keluarkan Darah, JT: Saya Kelelahan Hingga Terjadi Penganiayaan

IMG_20210417_151545

Palembang, Sriwijaya Media – Jonson Tjakrawinata (JT) pelaku penganiaya perawat RS Siloam Sriwijaya meminta maaf kepada korban, keluarga korban dan pihak RS.

“Saya mohon maaf baik kepada korban, keluarga korban maupun pihak RS Siloam Sriwijaya. Saya kelelahan sehingga tejadi penganiayaan tersebut, sudah empat hari menjaga anak saya sehingga tersulut emosi. Saya tersulut emosi karena faktor kelelahan dan rasa panik,” ujar Jonson usai menjalani pemeriksaan di Polrestabes Palembang, Sabtu (17/4/2021).

Bacaan Lainnya

Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini memberikan pernyataan apa yang menjadi penyebab penganiayaan.

“Saya mohon agar dibukakan pintu maaf atas perbuatan yang kurang baik yang saya lakukan,” pinta Jason.

Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra,l mengatakan penganiayaan yang dilakukan pelaku JT terhadap korban Christina Ramauli berawal saat pelaku mendapat cerita dari sang istri kalau anaknya terus menangis dan ditangan mengeluarkan darah.

“Melihat anaknya menangis dan mengeluarkan darah pelaku emosi, terjadilah penganiayaan yang dilakukan terhadap terhadap perawat RS Siloam,” katanya.

Dikatakan Irvan, saat dimintai keterangan oleh pelaku JT, korban mengakui telah mencabut infus dan menyebabkan luka ditangan anak pelaku. Bahkan korban telah meminta maaf dengan bersujud di kaki pelaku.

“Tapi oleh pelaku korban didorong dengan kaki, korban juga dijambak rambutnya oleh pelaku. Jadi penganiayaan ini karena emosi sesaat, karena melihat anaknya tadi. Sehingga pelaku pun meluapkan emosi terhadap perawat,” jelasnya.

Atas tindakan yang dilakukan, pelaku dikenakan UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP 351 ayat 1 dengan ancaman kurungan penjara 2,8 tahun.(Wan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *