Palembang, Sriwijaya Media-Pasca agresi yang dilakukan Israel selama kurun waktu dua minggu terakhir, tercatat sebanyak 234 warga Palestina meninggal dunia. Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Tak hanya itu, eskalasi serangan melalui udara terus berlanjut dan mengakibatkan ratusan rumah dan bangunan hancur dan rusak.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap tragedi yang terjadi di Palestina, Gubernur Sumsel H Herman Deru menggelar salat ghaib berjamaah serta do’a bersama, di Halaman Griya Agung, Rabu (19/5/2021).
Dalam kesempatan itu, Deru memberikan pernyataan sikap atas kekejaman zionis Israel terhadap warga Palestina.
Deru pun mengatakan bahwa untuk memberikan toleransi kepada Palestina, pihaknya tak perlu menjadi seorang muslim, melainkan hanya butuh menjadi seorang manusia.
“Ini bukan lagi tentang konflik keagamaan, melainkan kedzaliman yang dilakukan Israel. Ini merupakan isu kemanusiaan yang begitu menyayat hati dan nurani setiap orang,” ujar Deru.
Deru juga menyerukan agar masyarakat Sumsel dapat menyalurkan donasi dan bantuannya melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel.
“Ada pemikiran baru dari kita bagaimana kalau kita warga Susmel dapat berdonasi yang diwujudkan dalam bentuk sebuah ambulance untuk Palestina melalui ACT Sumsel,” terang Gubernur.
Usai salat berjamaah dan do’a bersama, di lokasi juga dihimpun penggalangan donasi untuk Palestina dari para undangan yang hadir, dengan total penghimpunan Rp14.400.000.
Sementara itu, Branch Manager ACT Sumsel Diwadia menambahkan gerakan ACT untuk membantu Palestina telah dilakukan sejak awal Ramadhan lalu, sebelum adanya serangan zionis Israel.
Dia pun turut mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Provinsi Sumsel dan masyarakat se-Sumsel terhadap Palestina.
“Alhamdulillah hari ini bisa diundang dan didukung penuh oleh Bapak Gubernur bahkan dibuat seruan untuk memberikan sebuah ambulance untuk Palestina,”pungkasnya.
Turut hadiri dalam salat ghaib dan do’a bersama antara lain alim ulama, tomas, ormas serta OKP di Sumsel.(Ocha)