Oleh :
Sekjen Barikade 98 sekaligus Stafsus Wakil Presiden (Wapres) : Arif Rahman
Menteri BUMN Erick Thohir sudah terbitkan SK Pembentukan Panitia Antar Kementerian tentang penyusunan rancangan penggabungan beberapa BUMN pangan yang akan dimerger dengan menggandeng beberapa kementerian teknis terkait.
Pembentukan Panitia Antar Kementerian yang telah ditandatangani Menteri Erick itu tertuang dalam surat keputusan Menteri BUMN No SK-144/MBU/05/2021 tanggal 5 Mei 2021, tentang panitia antar kementerian penyusunan rancangan PP tentang penggabungan perusahaan PT Bhanda Ghara Reksa ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri dan penggabungan PT Perikanan Nusantara ke dalam Perusahaan Perikanan Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Barikade 98 Arif Rahman mendukung upaya percepatan pembentukan holding pangan tersebut.
Menurut stafsus Wapres, holding pangan merupakan urgensi bagi ketahanan pangan dalam negeri, terutama menghadapi tingginya harga komoditas pangan dan kelangkaan suplai di masa tertentu. Holding pangan yang dibentuk oleh Erick harus bisa menjadi perusahaan yang dapat menjaga suplai pangan dari hulu ke hilir, termasuk logistik, transportasi dan pergudangan.
Arif menilai, langkah Erick ini harus didukung penuh oleh seluruh stakeholder.
Dia menilai, selama ini urusan pangan selalu dilakukan parsial. Sehingga, tidak pernah ada solusi yang komprehensif dalam mengatasi kelangkaan bahan komoditas pangan dan tingginya harga komoditas tertentu. Solusi impor pun, ternyata hanya bisa menjadi obat pereda nyeri sesaat yang pada akhirnya justru menjadi sumber persoalan tersendiri. Terutama dalam hal jual beli kuota impor.
Arif berharap, holding pangan ala Erick Tohir ini bisa menjadi solusi mengingat kemampuan BUMN klaster pangan yang selama ini bekerja sendiri-sendiri, sebenarnya memiliki kapasitas dan kapabilitas memadai. Namun, selama ini mereka bekerja sendiri-sendiri sehingga kehilangan orientasi.
Ketahanan pangan selaku kerja bersama tentunya tidak bisa hanya dibebankan kepada BUMN saja. Dia berharap Holding BUMN klaster pangan siap menjadi ujung tombak untuk mengkoordinasikan potensi bangsa dalam meningkatkan kemampuan untuk memproduksi komoditas pangan dalam negeri.
Arif menegaskan Barikade 98 dengan kader yang merupakan eks aktivis 98 memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia siap menjadi mitra strategis Holding BUMN Pangan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.
Saat ini, jaringan Barikade 98 banyak yang berkiprah di sektor pertanian, produksi, logistik, angkutan, dan juga pergudangan di seluruh Indonesia.
“Jika potensi ini bisa disinergikan, tentu akan menjadi kekuatan yang solid dan masif untuk memperkuat ketahanan pangan. Sebab, urusan pangan bukan sekedar pertanian di hulu saja. Tetapi juga menyangkut transportasi dan pergudangan,” papar Arif Rahman.
Arif juga meminta Erick serius dalam menempatkan personel di BUMN pangan tersebut. Track record BUMN pangan yang kerap terjerat kasus korupsi harus menjadi perhatian khusus, di samping juga adanya indikasi sejumlah BUMN pangan yang ditengarai menjadi sumber pembiayaan kelompok radikal.
Untuk itu, Arif meminta Erick tegas melakukan retool terhadap direksi dan komisaris BUMN pangan agar diisi oleh SDM yang memiliki kapasitas, berintegritas, dan memiliki track record yang clean and clear.
Arif menilai, salah satu faktor yang membuat BUMN merugi adalah SDM yang lemah dan tidak berintegritas, terutama di puncak manajemen.
“Bagi BARIKADE 98, parameter BUMN jelas dan lugas, BUMN harus bisa menjadi pondasi negara untuk kesejahteraan masyarakat. Arah kebijakan Erick Thohir sudah on the track ke arah situ. Ini yang layak kita dukung,” jelasnya.