Berlumpur, Akses Jalan Penghubung Desa Muara Lawai Muara Enim Dikeluhkan

IMG_20210520_231048

Muara Enim, Sriwijaya Media- Masyarakat Desa Muara Lawai, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim mengeluhkan akses jalan rusak dan berlumpur akibat sejumlah angkutan, terutama aktivitas distribusi muatan elpiji, Kamis (20/5/2021).

Pantauan dilapangan, jalan berlubang dan berlumpur bak kubangan kerbau itu terjadi di jalan penghubung Desa Muara Lawai, tepatnya didepan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Pelita Sriwijaya Sejahtera (PSS).

Bacaan Lainnya

Dedi (33), salah seorang pengendara yang kerap menggunakan akses jalan tersebut menuturkan akses jalan berlumpur dan rusak seakan tak diperhatikan perusahaan. Padahal akses jalan itu menuju ke area perusahaan.

Apalagi saat hujan tiba, akses jalan semakin licin dan sulit untuk dilalui karena dipenuhi tanah liat.

“Akses jalan ini merupakan satu-satunya jalan menuju ke desa pak. Kondisi seperti ini sudah hampir dua bulan, tapi sayang perusahaan seolah tidak peduli dan enggan memperbaiki jalan ini,” terangnya.

Sementara itu, Manager PT PSS Heri dikonfirmasi melalui selulernya enggan menanggapi perihal rusaknya jalan tersebut, termasuk persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Namun, Heri mengarahkan untuk berkomunikasi dengan supervisior Okta.

“Silakan langsung hubungi Okta saja, saya lagi meeting sekarang,” singkatnya.

Supervisor PT PSS Okta ditemui dikantornya menjelaskan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki dan membersihkan sisa ceceran tanah akibat terbawa oleh mobil angkutan gas yang melewati jalan HTI.

“Rencananya dalam minggu ini akan segera kami perbaiki. Mobil saya juga slip pada saat mau masuk,” ujarnya.

Terpisah, Kades Muara Lawai Edi Wansri menambahkan jika pihak perusahaan sudah menghubunginya satu bulan lalu, dan berjanji akan segera memperbaiki akses jalan tersebut. Tetapi hingga saat ini masih belum terealisir.

“Sudah ditindaklanjuti permintaan warga. Rencananya jalan itu akan ditimbun dan ditaburi batu koral. Sebelumnya memang ada gorong-gorong tetapi sudah tersumbat,” jelasnya.

Edi menambahkan memang selain PT PSS, ada juga PT MHP yang menggunakan akses jalan tersebut, tapi dikarenakan wilayah tersebut merupakan bagian dari fasilitas PT PSS, sehingga pihak MHP enggan untuk memperbaikinya.(sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *