Kayuagung, Sriwijaya Media-Banyak orang takut untuk disuntik vaksin sehingga menjadi beban psikologinya.
Lain bagi Fisli Hartono, SH., MH., menjadi salah satu orang yang disuntik vaksin, saat pencanangan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara simbolis di RSUD Kayuagung, Senin, (18/1/2021) maupun vaksin tahap kedua yang dilaksanakan pada Selasa (2/2/2021) lalu.
Dosen Universitas Islam OKI (Uniski) ini menjadi salah satu peserta vaksinasi Covid-19, setelah unsur Forkopimda seperti Dandim 0402 OKI Letkol CZI Zamroni, Kajari OKI Ari Bintang Prakosa Sejati mengikuti tahapan suntik vaksin.
Triwulan pasca disuntik vaksin, kata Fisli, hingga sekarang tidak ada keluhan atau tanda-tanda efek samping. Karena sejak awal ditegaskan pemerintah kalau vaksin aman dan halal.
“Awal saat disuntik memang sempat grogi. Banyak tahapan yang harus dilalui sebelum disuntik vaksin Sinovac,” kata Fisli mengenang sebelum akan disuntik vaksin tahap pertama dan kedua di RSUD Kayuagung, Kamis (27/5/2021).
Wakil Ketua PP Muhammadiyah OKI mengaku sebelum disuntik, dirinya harus melewati serangkaian proses yang memakan waktu hingga 45 menit. Mulai dari tahap pendaftaran, proses screening, penyuntikan vaksin, hingga observasi pasca vaksinasi.
Saat ditensi darah, dirinya mengaku sempat kaget karena setelah dicek tensi darahnya mendadak tinggi hingga 150/100. Petugas medis menyarankan agar dirinya istirahat sejenak.
Berselang 30 menit kemudian, dirinya kembali ke meja vaksinator untuk ditensi darah. Alhasil, tensi darahnya cukup baik berada diangka 120/90. Dengan demikian, dirinya memasuki tahapan selanjutnya yakni suntik vaksin.
“Saat disuntik, saya sempat nervous. Tapi, alhamdulillah semua dapat saya lalui. Ini saya lakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tutur mantan anggota DPRD OKI ini.
Dia mengklaim disuntik vaksin sama seperti disuntik pada umumnya.
“Rasanya seperti disuntik biasa, saya yakin dan percaya vaksin ini aman dan halal,” terangnya.
Beberapa jam setelah disuntik vaksin, kenang Fisli, tepatnya sekitar pukul 21.00Wib, dirinya merasakan kantuk berat hingga akhirnya dirinya merebahkan tubuhnya ke kasur.
Keesokan harinya, ia bangun pagi seperti biasa. Tidak ada keluhan ataupun efek samping pasca disuntik vaksin.
“Biasanya saja tidur pukul 11.00Wib, tapi kali ini saya tertidur pukul 21.00Wib. Lebih cepat dari biasanya. Tapi, pada subuhnya bangun seperti biasa dan tidak ada efek samping dirasakan pasca disuntik. Itu berlaku juga saat disuntik vaksin tahap kedua,” aku Fisli.
Dia mengingatkan warga OKI untuk tidak takut untuk disuntik vaksin. Apalagi sampai berpikiran macam-macam soal efek samping dari suntik vaksin.
“Tidak usah khawatir, jangan takut untuk divaksin. Vaksin sudah mendapat uji kelayakan dari BPPOM dan sertifikat halal dari MUI,” jelas Fisli.
Fisli mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memutus mata rantai Covid-19 dengan mengikuti program suntik vaksin serta selalu menerapkan prorokol kesehatan (prokes) yang dianjurkan pemerintah.
Usai disuntik vaksin, ia menyarankan agar tetap menggunakan masker, selalu menjaga jarak dan jauhi kerumunan.
“Pastinya prokes tetap diterapkan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan, kendati sudah disuntik vaksin,” jelasnya.(jay)