Indralaya, Sriwijaya Media-Guna menjaga kelestarian hasil kerajinan di Kabupaten Ogan Ilir (OI), maka perlu dilakukan inovasi dan pengembangan dengan meningkatkan keterampilan dan pemanfaatan bahan alami di kalangan pengrajin sehingga menghasilkan karya maksimal.
Terkait dengan peningkatan kerajinan di masyarakat OI ini, maka digelar pelatihan keterampilan teknis pemanfaatan bahan alam dalam mendukung pengembangan UMKM eco fashion berbasis tenun, di Sentra IKM Desa Tanjung Dayang Kecamatan Indralaya Selatan OI, Rabu (23/6/2021).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Dekranasda Kabupaten OI Siti Khadijah Mikhailia Khairunisa Alamsjah, BA. Pelatihan berlangsung selama tiga hari melalui DAK non fisik PK2UKM tahun anggaran 2021 Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM OI Ir H Tapip dalam laporannya mengatakan, pelatihan pemanfaatan bahan alam ini berlangsung selama tiga hari yang diikuti 30 peserta terdiri dari pengrajin songket dan pengrajin anyaman purun, dari kecamatan Indralaya, Tanjung Batu, Pemulutan dan Kecamatan Rantau Panjang.
“Pelatihan teknis pemanfaatan bahan alam ini merupakan kerjasama dinas koperasi Sumsel dengan Disperindagkop dan UKM Kabupaten OI,” katanya.
Tapip mengatakan, produk kerajinan di OI tumbuh mengakar dari budaya setempat. Seperti kerajinan anyaman purun, pandai besi, songket di Kecamatan Tanjung Batu dan Indralaya Selatan, songket di Kecamatan Indralaya. Ada lagi pengrajin emas perak di Tanjung Batu dan lainnya.
“Pelatihan pemanfaatan bahan alami ini misalnya menggunakan daun sirsak, kunyit, daun kelapa, daun pandan, buah mengkudu, tak lain untuk meningkatkan kualitas hasil produk,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumsel Hj Musiawati mengatakan, perhatian pemerintah sangat besar terhadap para pengrajin, para pelaku UMKM.
Diharapkan usaha kerajinan ini tetap eksis berproduksi di masa mendatang.
“Berbicara masalah eco fashion pewarnaan, diharapkan ada inovasi pewarnaan alam, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama pelaku UMKM,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Dekranasda sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK OI Mikhailia Tikha Alamsjah mengimbau pada peserta tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), karena dampak Covid-19 mengarah pada pertumbuhan ekonomi.
“Banyak sekali warisan leluhur di OI yang harus dijaga oleh pelaku usaha, pola pembinaan harus dilakukan dengan benar. Apalagi kualitas kerajinan di Bumi Caram Seguguk ini tidak perlu diragukan lagi. Bahkan siap bersaing dikancah nasional. Sehingga hasil kerajinan ini nantinya bisa meningkatkan dan menunjang pariwisata OI,” jelasnya. (hdn)