Lahat, Sriwijaya Media- Menyoal tidak adanya pemberitahuan ke tingkat desa atas kasus meninggalnya karyawan PT Bara Manunggal Sakti (BMS) Lahat Ismail (53) yang meninggal dunia saat isolasi mandiri (isoman) diduga positif Covid-19 mendapat tanggapan dari perusahaan.
Management PT BMS Lahat menegaskan bukan kewenangan pihaknya untuk menyampaikan hal itu, melainkan pihak Dinkes Lahat.
“Kami tidak berwenang untuk merilis apakah orang itu sehat atau sakit. Jadi yang ada hanya surat keterangan internal, hanya pemberitahuan lintas departemen bahwa yang bersangkutan telah dilakukan screening oleh Departemen HSE terkena Covid-19. Makanya disarankan untuk dilakukan isoman selama 10 hari,” terang Department Head HSE PT BMS Lahat Onky Dharma Putra, didampingi Humas PT BMS Darmawansyah, Senin (16/8/2021).
Sebelum menjalani isoman, masih kata dia, perusahaan telah melakukan penelusuran terhadap karyawan positif Covid-19. Seperti dengan siapa bersangkutan kontak, dan bagaimana bentuk pencegahan yang dilakukan.
Bahkan pihaknya juga sempat menanyakan hal ini kepada istri almarhum, apakah isoman almarhum sudah disampaikan kepada jajaran pemerintah desa (pemdes).
“Tapi dijawab sang istrinya bahwa almarhum tidak berkenan untuk diinformasikan. Nah, itu yang menjadi kesulitan kita,” tuturnya.
Onky mengaku, dari awal tahun 2021 hingga saat ini tercatat ada 15 karyawan yang positif Covid-19. Tapi setelah menjalani isoman akhirnya sembuh.
Dia menjelaskan sewaktu tenaga kesehatan PT BMS Siti Amilia mendapat telepon dari almarhum Ismail minta diantarkan ke rumah sakit (RS) karena dadanya sesak nafas.
“Lalu Siti Amalia menghubungi saya. Selanjutnya saya menghubungi Dinkes. Lalu pihak Dinkes meminta petugas Puskesmas Selawi untuk mengecek ke lapangan. Petugas puskesmas datang dengan APD lengkap dan membawa mobil ambulance, dan membawa almarhum ke RS. Begitu sampai di RS, kami dapat kabar bahwa Ismail meninggal dunia,” rincinya.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT BMS Lahat Dudy Alfriansyah menambahkan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 dilingkungan perusahaan, pihaknya rutin melakukan screening terhadap karyawan.
Dari hasil screening, jika terdapat karyawan terkonfirmasi positif Covid-19, maka langkah pertama yang dilakukan berkoordinasi dengan Dinkes Lahat.
“Kami selalu koordinasi dengan Dinkes jika ada karyawan terkonfirmasi positif, dengan cara mengirimkan foto KTP, alamat lengkap, dan nomor telepon,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan (prokes), membagikan masker, suplemen ke karyawan, hingga pengecekan suhu tubuh, dan penyemprotan disinfektan.
“Begitu juga perhatian perusahaan terhadap almarhum Ismail, selama isoman laporan/perkembangannya selalu dipantau dan diberikan suplemen. Kami mewakili manajemen perusahaan menyampaikan duka mendalam dan merasa kehilangan atas meninggalnya Pak Ismail. Sebagai wujud rasa simpati, kami telah menyalurkan santunan,” jelasnya.
Selain itu, perusahaan juga membantu mempercepat proses BPJS Ketenagakerjaan almarhum.(sisil)