Palembang, Sriwijaya Media- Setelah melakukan pemantauan pelaksanaan vaksinasi serta pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) belum lama ini, kali ini Wakil Walikota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda melakukan pemantauan pelaksanaan PTM di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Negeri 72 Palembang, Jum’at (10/9/2021).
“Setelah kita sempat menghadiri vaksin massal di SMP 9 dan SMP 10, hari ini kita sengaja melakukan pemantauan PTM di SD Negeri 72,” kata Fitri.
Wawako Palembang dua periode itu bersyukur atas penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang memang telah diterapkan oleh SD Negeri 72 Palembang.
Bahkan setelah masuk ke ruangan, pihaknya juga bertemu siswa dengan menggunakan masker.
“Kami titip anak-anak ini untuk betul-betul dapat menjalankan PTM dengan prokes ketat,” terangnya.
Fitri berharap kedepan tidak ada lagi klaster penularan bagi anak-anak selama penerapan prokes dilakukan secara ketat.
Saat ini, Kota Palembang berada di zona level tiga dan sesuai dengan instruksi Mendagri Nomor 41 bahwa Kota Palembang dapat melaksanakan PTM.
“Tetapi dengan catatan harus prokes ketat dan ruang kelas tidak boleh lebih dari 15 orang,” papar Fitri.
Fitri menegaskan, bahwa jika suatu saat terjadi penularan di lingkungan sekolah, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan penutupan sekolah, meskipun dengan berat hati.
“Anak-anak yang telah berusia 12 tahun plus 2 hari untuk diarahkan mendapat vaksinasi Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 72 Palembang Yanti Pratiwi menjelaskan sejak 6 September lalu, SD Negeri 72 telah ditunjuk untuk menggelar PTM.
“Alhamdulillah sarana prasarana kami sudah layak dan kami dapat melaksanakan PTM sejak 6 September lalu,” jelasnya.
Pelaksanaan PTM di SD Negeri 72 saat ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi dan sore.
“Kalau untuk durasi pembelajarannya sekitar dua jam per kelas,” terangnya.
Pantauan di SD Negeri 72, sebelum memasuki ruang kelas, tiap siswa diwajibkan untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun. Begitupun untuk PTM, dalam sepekan siswa melakukan PTM dua sampai tiga hari yang dibagi menjadi dua sesi. Masing-masing kelas dibagi menjadi 15 orang guna menghindari kerumunan dan potensi klaster penularan bagi anak-anak.
Kendatipun dilakukan dengan prokes ketat, namun pelaksanaan PTM berjalan dengan lancar dan tanpa ada kendala berarti. (Jay)