Plt Asisten I Pemprov Sumsel : Mahasiswa Dituntut Miliki Jiwa Leadership

IMG-20211023-WA0036

Palembang, Sriwijaya Media – Sebagai calon pemimpin dan penerus generasi di masa mendatang, sudah sepatutnya mahasiswa dituntut memiliki leadership (jiwa kepemimpinan).

Hal demikian disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel Dr KH Rosyidin Hasan, M.PdI., saat membuka kegiatan Sriwijaya Leadership Training (SLT), diikuti mahasiswa secara offline dan online, Sabtu (23/10/2021).

“Sebagai produk akademis, sudah seharusnya mahasiswa dapat menganalisis mengenai berbagai hal, termasuk yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Dr KH Rosyidin Hasan.

Terlebih di era yang serba digital seperti saat ini, lanjut dia, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan penguasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jika tidak akan tergilas oleh zaman. Artinya sebagai mahasiswa harus bisa memikirkan masa depan akan seperti apa.

Turut hadir sebagai pembicara dalam kegiatan selama dua hari yakni 23-24 Oktober yang dihelat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri) diantaranya Hajerati, SH., MH., (Direktur Kerjasama Hak Asasi Mahasiswa), Dr Parmin, M.Pd., (Perwakilan Disdik Sumsel) serta Bagindo Togar Butar Butar (praktisi sosial politik ForDes).

Sementara itu, Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) Unsri Fahri Reza menyampaikan SLT ini diikuti sebanyak 120 peserta dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Peserta mengikuti SLT ini baik secara offline maupun online dan bertujuan menata masa depan Indonesia yang lebih baik lagi.

“Selaku generasi penerus di masa datang, kita mahasiswa harus selalu memupuk rasa optimis dan senantiasa merajut kebersamaan dalam mewujudkan kondisi bangsa yang lebih baik lagi kedepannya,” jelas Fahri.

Pembicara kegiatan Dr Parmin, M.Pd., berharap sebagai calon pemimpin bangsa di masa datang seyogyanya dapat bertransformasi dan melayani.

“Saat ini tak jarang ditemukan adanya mahasiswa yang menyampaikan aspirasi dan pendapatnya secara serampangan. Tanpa dilengkapi data-data penunjang yang akurat,” tegasnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *