Sekayu, Sriwijaya media – Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Musi Bersatu (F2MB), menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin, Senin (1/11/2021).
Massa menuntut agar pemerintah menstabilkan pasokan serta harga gas elpiji 3 kg disejumlah desa dan kecamatan yang meroket hingga Rp35.000. Padahal harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kg tersebut hanya Rp17.000 per tabung.
“Kami aksi turun ke jalan ini karena merasa prihatin melihat kondisi dilapangan. Karena warga di beberapa desa dan kecamatan dalam Kabupaten Muba mengeluhkan sulitnya mencari LPG 3 kg. Bahkan harganya pun membumbung tinggi hingga Rp35.000 per tabung,” kata Ketua F2MB Kurnaidi, ST.
Dia berharap aspirasi warga ini dapat didengarkan dan ditindaklanjuti segera oleh pemerintah.
Kelangkaan LPG 3 kg, masih kata dia, diduga adanya penyimpangan dalam
pengalokasian gas bersubsidi (3kg) oleh oknum di pangkalan.
“Hasil pantauan di lapangan, kami mengindikasikan adanya permainan, baik itu di pangkalan maupun di agen. Pemerintah seharusnya melakukan pengawasan melekat agar kelangkaan LPG 3 kg ini tidak sampai terjadi,” jelasnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba Azizah Wahyudi, ST., MT., mengatakan, menyoal adanya kelangkaan tabung gas ukuran 3 Kg, pihaknya hanya memiliki kewenangan dalam pengawasan distribusi.
“Kami akui ketika dilakukan pengecekkan di lapangan memang adanya temuan distribusi tabung gas 3 Kg tidak tepat sasaran. Nah, mengenai hal itu kami janji akan menyurati agen dan Pertamina. Sebab ketika adanya temuan di lapangan kami tidak bisa mengeksekusi,” imbuhnya
Selain itu, pihaknya berjanji akan menuntaskan persoalan ini dengan memanggil para agen serta akan menggelar rapat bersama dengan para agen dan Pertamina
Terpisah, Asisten I Setda Muba H Yudi Harizandi, SH., M.Hum., mengucapkan terimakasih atas aspirasi yang disampaikan.
“Persoalan kelangkaan LPG 3kg itu domainnya di Pertamina. Pak Bupati sudah tandatangani dan meminta kuota tambahan ke Pertamina,” jelasnya.(Berry)