Musi Tawas, Sriwijaya Media – Wakil Bupati (Wabup) Musi Rawas (Mura) Hj Suwarti melakukan panen perdana jagung Kelompok Tani (Koptan) Dewi Usaha, Desa Sadar Karya, Kecamatan Purwodadi, Kamis (4/11/2021).
Wabup Suwarti mengapresiasi kegiatan panen jagung tersebut, karena hasilnya sangat memuaskan.
“Saya dengar tadi dengan modal Rp 6 juta untuk tanam jagung per hektar, dan tunggu panen hingga 3 bulan dapat menghasilkan nilai jual Rp25 juta. Tentu hal ini sangat memuaskan. Untuk itu, kenapa tidak kita upayakan dan dikembangkan juga di desa-desa yang lain di 14 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mura. Sehingga kita bisa mencapai kesejahteraan petani demi mendukung mewujudkan Musi Rawas Maju, Mandiri dan Bermartabat,” terang Wabup.
Wabup mengajak masyarakat Mura dapat memanfaatkan pekarangaan atau lahan tidur untuk ditanami jagung. Karen Jagung mempunyai banyak sekali manfaat, diantaranya sebagai makanan kadar gula rendah dan makanan olahan lainnya.
Wabup juga meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Mura menyiapkan bibit jagung serta dapat membantu masyarakat untuk mencapai hasil panen maksimal, termasuk melakukan pengadaan mesin pendukung seperti mesin pemipil jagung.
“Demikian juga mengenai pemasaran, saya harapkan Distannak dapat memfasilitasi, sehingga petani kita tidak terhambat dalam menjual hasil panen. Adapun kendala alat dan mesin pertanian yang terbatas, Distannak bisa upayakan dengan pengadaan dan proposal bantuan dari kementerian,” jelas Wabup.
Sebelumnya, Kepala Distannak Kabupaten Mura, Zuhri Syawal mengatakan bahwa berkenaan dengan pengeringan siring irigasi karena perbaikan, pihaknya mengusulkan untuk tanam jagung sebagai ganti padi.
Keistimewaan jagung karena tidak memerlukan air banyak dan mudah tanamnya. Namun kenyataan malah sering hujan.
“Alhamdulillah tanaman jagung kita tidak kekurangan air. Tanaman jagung itu mempunyai potensi keuntungan yang besar, dilihat dari hasilnya tentu akan semakin sejahtera petani kita. Kami akan terus mendukung baik dari segi teknis maupun alat sehingga hasil panen dapat maksimal dan juga memfasilitasi agar harga jual lebih tinggi, termasuk memperpendek jalur distribusi penjualan jagung dengan melibatkan instansi terkait lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Distannak Tohirin menyampaikan luas tanaman jagung di Kabupaten Mura capai 9.027 hektar. Dengan prediksi luas panen 8.847 hektar dan prediksi hasil 66.768 ton pipilan jagung kering dengan rata-rata 7,545 ton per hektar.
“Pada panen perdana ini, luas lahan 3 hektar, luas hamparan 18 hektar, varietas jagung pioneer, produktivitas 8,21 ton per hektar jagung pipilan kering, dengan rata-rata ubinan 2,5 m X 2,5 m adalah 7,9 kg jagung ongkol kering. Sedangkan harga jagung pipil kering Rp 5.150,-/kg langsung ke pengepul,” papar Tohirin.
Tohirin juga menjelaskan, panen jagung ini sudah berumur 84 hari, walau sebenarnya bisa dipanen 4 hari lalu.(mus)