Subulussalam, Sriwijaya Media – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Unggul Kota Subulussalam mengklaim realisasi pelajar yang telah disuntik vaksin hingga saat ini telah menyentuh persentase 78 persen.
SMA Negeri Unggul Kota Subulussalam optimistis hingga tutup buku 2021 ini angka realisasi pelajar yang telah disuntik vaksin capai 100 persen.
“Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi sekaligus demi untuk meningkatkan imun tubuh para siswa-siswi mau disuntik vaksin secara sukarela. Alhamdulillah hingga saat ini sudah 78 persen angka realisasi pelajar di SMA Negeri Unggul Subulussalam disuntik vaksin,” kata Kepala SMA Negeri Unggul Kota Subulussalam Samsul, S.Pd., ditemui disela-sela pelaksanaan suntik vaksin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, Selasa (16/11/2021).
Menurut dia, pelaksanaan suntik vaksin ini bekerjasama dengan Polres Subulussalam.
“Kami ucapkan terima kasih kepada petugas dari Polres Subulussalam yang telah memfasilitasi anak-anak kami untuk dijemput dan diantar ke RSUD Subulussalam hanya untuk mengikuti vaksinasi,” akunya.
Dengan suntik vaksin, masih kata Samsul, pihaknya meyakini proses pembelajaran tatap muka kedepannya akan berlangsung hingga 100 persen.
Kendati demikian, pihaknya mengingatkan kepada pelajar untuk tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.
“Walaupun sudah disuntik vaksin, kami ingatkan kepada anak-anak untuk selalu memakai masker. Ingat sebelum memasuki ruangan, cuci dahulu tangan dengan sabun,” pinta Samsul.
Dia berharap kepada wali murid agar dapat memberi pemahaman kepada anaknya agar mau disuntik vaksin.
Dengan disuntik vaksin, maka akan terbentuk kekebalan tubuh anak-anak sehingga dapat terhindar dari wabah virus Covid-19.
“Kami tidak pernah memaksa para siswa-siswi untuk mengikuti suntik vaksin. Tapi alhamdulillah semua anak-anak dengan ikhlas mau disuntik vaksin. Bahkan realisasi suntik vaksin di SMA Negeri Unggul Kota Subulussalam hingga saat ini cukup tinggi capai 78 persen. Itu semua berkat kesadaran para siswa-siswi yang mau disuntik vaksin,” jelasnya.
Pantauan dilapangan, terlihat para siswa dan siswi tertib mengantri menunggu giliran dipanggil petugas untuk disuntik vaksin. Bahkan sebelum memasuki ruangan, pelajar diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun yang telah disiapkan.
Dengan menggunakan masker, satu per satu pelajar dipanggil, mengikuti serangkaian tahapan pemeriksanaan hingga wawancara sebelum mengikuti suntik vaksin. (maharudin)