Pakai Peci dan Syal Gambo, Ustadz Abdul Somad Tausyiah di Muba

IMG_20211204_160822

Sekayu, Sriwijaya Media – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H / 2021 M, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan penceramah kondang, Ustadz Prof H Abdul Somad, Lc., D.E.S.A PhD.

Dengan memakai peci dan syal Gambo Muba, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiyah pada Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertema “Membentuk Muslim yang Kaffah”, di Masjid Jami An-Nur Sekayu, Jum’at (3/12/2021) malam.

Bacaan Lainnya

Tampak hadir saat Tabligh Akbar antara lain Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy, SH., S.Ik., M.Si., Dandim 0401 Muba Letkol Arh Faris Kurniawan, SST., MT., Sekda Muba Apriyadi, M.Si., para asisten, para Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah Muba, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan ratusan jamaah yang turut hadir.

Pada kesempatan ini, Plt Bupati Muba Beni Hernedi, S.IP , mengatakan, kedatangan UAS ke Kabupaten Muba sangat luar biasa mendapatkan sambutan dari masyarakat. Mengingat Kabupaten Muba terus membangun umat berbasis agama salah satunya perda pesta malam dan memperhatikan pondok pesantren yang ada.

“Rasa syukur serta rasa bangga yang sangat luar biasa, ketika ulama besar datang ke Kabupaten Muba. Saya secara pribadi mengucapkan selamat datang kepada UAS di Bumi Serasan Sekate. Selamat bertemu dengan masyarakat Muba yang sangat mengagumi ustadz melalui ceramahnya. Semoga pada momentum ini ustadz dapat menambahkan ilmu tentang ajaran Islam kepada masyarakat agar semakin taat dalam beragama,” kata Beni.

Beni juga mengimbau kepada masyarakat Muba untuk tetap tertib dan menjaga protokol kesehatan (prokes) selama acara berlangsung.

“Sebelum jamaah datang tentunya prokes ketat telah dilakukan, dengan scan barcode vaksin melalui PeduliLindungi, cek suhu tubuh serta menyiapkan masker cadangan,” ujarnya.

Sementara itu, UAS dalam ceramahnya menyampaikan, sesuai dengan tema,  ketika seseorang memutuskan untuk memeluk agama Islam, maka ia dituntut untuk menjalankan ajarannya, menuruti perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

Ketaatan secara penuh pada Islam merupakan bentuk keislaman yang kaffah, tunduk pada Allah secara pasrah dan penuh keimanan. Dalam bahasa Arab, kata “Islam” artinya berserah diri. Sementara itu, “kaffah” artinya sepenuhnya.

“Dari pengertian tersebut, berislam secara kaffah adalah menyerahkan diri pada ajaran Islam sepenuhnya secara total dan 100%,” terangnya.

Lanjut UAS, untuk memeluk Islam secara kaffah, seseorang harus belajar Islam secara konsisten dan tidak instan. Selain itu, wajib mengambil ajarannya secara keseluruhan, tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan yang tidak disukai. Jadi tidak boleh pilih-pilih.

“Semoga kita semua dapat menjadi seorang muslim yang Kaffah. Dapat menjalankan segala ajaran Islam mulai dari yang terkecil. Saya ucapkan terima kasih atas sambutan ini, kalian masyarakat Muba sangat luar biasa menunjukkan semangatnya

untuk mendengarkan ceramah tentang Islam,” tuturnya.

Nursaki, salah seorang masyarakat Muba dari Kecamatan Lawang Wetan mengungkapkan, dirinya sudah lama menantikan kehadiran dari UAS untuk ceramah ke Kabupaten Muba.

“Rasa kagum atas dalil-dalil yang telah disampaikan oleh ustadz, dapat menjadi inspirasi untuk menjalani hidup serta menaati agama menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya,” jelasnya.(Berry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *