Sekayu, Sriwijaya Media – Warga bermukim di Komplek Griya Bumi Lestari (GBL) sudah sejak beberapa tahun lalu mengeluhkan tingginya Tarif jaringan gas (Jargas) milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Hal itu disampaikan sejumlah warga saat PT PGN melakukan sosialisasi dan sesi tanya jawab terhadap masyarakat GBL, di halaman rumah Ketua RW 11, Sabtu (11/12/2021).
Ketua RW 11 Ahmad Saldi mempertanyakan persoalan tarif penggunaan jargas. Sebab seluruh masyarakat GBL mengeluhkan membengkaknya pembayaran penggunaan jargas. Bahkan hampir puluhan kali lipat setiap bulannya.
“Contoh saja seperti rumah milik Rendi yang berada di Blok A1 Nomor 52 RT 43. Sejak rumah tersebut di pasang aliran jargas, pembayaran setiap bulan membengkak capai Rp150.000. Padahal rumah itu tidak dihuni,” tutur Saldi.
Sementara itu, Rudi, warga RT 43 menambahkan dirinya khawatir akan kebocoran pipa jargas. Sebab berdasar pantauan kalau kedalaman pipa jargas yang di tanam kedalam tanah hanya setengah centimeter.
“Kemarin ada kebocoran pipa jargas sampai mengeluarkan gas dan api. Kami khawatir ini dapat menimbulkan korban jiwa,” terangnya.
Seharusnya, kata dia, pihak PGN dapat memberikan solusi terbaik guna mengantisipasi terjadinya kebocoran pipa Jargas.
Dia menduga adanya permainan dari oknum PGN terkait atas melonjaknya pembayaran setiap bulannya.
“Pembayaran jargas punya saya dari Rp63.000, kini naik menjadi Rp126.000 setiap bulannya. Hal mustahil lagi, ada rumah warga tak ditunggu, pembayaran harganya capai Rp150.000 per bulan,” jelasnya.
Dia berharap pihak PGN lebih jeli dan memberikan solusi terkait dengan keluhan warga GBL, mengingat perekonomian masyarakat masih lemah di tengah pandemi Covid-19.
Menyikapi keluhan warga tersebut, Koordinator Jargas/PGN Amal menambahkan terkait dengan beberapa keluhan masyarakat GBL, pihaknya akan tampung dulu untuk selanjutnya disampaikan ke pimpinan.
“Soal kedalaman pipa aliran jargas, itu semua dikerjakan oleh pihak ketiga ataupun kontraktor yang mengerjakannya,” papar Amal.(Berry)