Akses Jalan Pagaralam–Tanjung Sakti dan Pagaralam–Manna Tertutup Longsor, Polres Lahat Lakukan Penanganan Awal

Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto, S.IK., M.IK., didampingi para Kasat, Kabag dan Kapolsek Tanjung Sakti meninjau lokasi tanah longsor, Kamis (4/12/2025)/sriwijayamedia.com-nita

Sriwijayamedia.com- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat, sejak Rabu (3/12/2025) malam menyebabkan bencana tanah longsor yang menutup akses jalan utama Pagaralam–Tanjung Sakti serta jalur Pagaralam, Sumsel menuju Manna, Bengkulu Selatan.

Material longsor berupa tanah, batu berukuran besar, serta reruntuhan pepohonan menutup penuh badan jalan sepanjang sekitat 20 meter, berasa di Desa Pulau Timun, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi.

Bacaan Lainnya

Akibatnya seluruh kendaraan tidak dapat melintas dan aktivitas warga terhambat.

Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto, S.IK., M.IK., didampingi para Kasat, Kabag dan Kapolsek Tanjung Sakti meninjau lokasi tanah longsor.

Personel Polres Lahat juga berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Dinas PU Kabupaten Lahat, serta masyarakat setempat melakukan penanganan awal. Sayangnya hingga Kamis (4/12/2025) sore, alat berat yang dibutuhkan untuk pembersihan material masih dalam perjalanan menuju lokasi.

“Untuk sementara upaya evakuasi dan pembersihan dilakukan secara manual sembari menunggu alat berat tiba,” aku Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto, S.IK., M.IK.

Kapolres mengimbau masyarakat yang tengah berada di jalur tersebut untuk mencari lokasi aman atau kembali ke permukiman terdekat.

Sementara warga lain yang terjebak di sekitar area tanah longsor diharapkan dapat menunggu bantuan logistik dari pemerintah daerah.

Akibat tertutupnya akses jalan, lanjut Kapolres, aktivitas perdagangan, distribusi bahan pokok, serta mobilitas warga mengalami gangguan signifikan.

Kapolres mengingatkan masyarakat agar menunda perjalanan menuju daerah rawan longsor hingga kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

“Salah satu kendala penanganan di lapangan ialah tidak adanya sinyal komunikasi di sekitar lokasi kejadian, sehingga koordinasi antar petugas menjadi terbatas,” terang Kapolres.

Kendati demikian, Kapolres memastikan bahwa bencana longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan harta benda milik warga.

“Upaya normalisasi jalan diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama mengingat kondisi medan dan tingginya volume material longsor,” jelas Kapolres. (nita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *