Sriwijayamedia.com – Jelang Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November, sebuah kelompok musik eksperimental asal Jakarta bernama Theory of Nothing (TON), yang baru saja dibentuk, merilis lagu perdana berjudul ‘Pahlawan’.
Aktivis HAM Usman Hamid, yang menjadi vokalis pada grup music ini, menjelaskan, lagu berjudul ‘Pahlawan’ ini merupakan hasil dari proses improvisasi dan eksplorasi musik yang bebas, mencerminkan filosofi grup musik yang mengemban kebebasan dan kreativitas.
“’Pahlawan’ adalah sebuah karya musik yang mempertanyakan makna kepahlawanan, perjuangan dan penghianatan dalam narasi sejarah suatu negara. Dengan lirik yang kritis dan musik yang cukup eksperimental, Theory of Nothing mengajak pendengar untuk memasuki dunia suara yang unik dan menarik,” kata Usman, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Minggu (9/11/2025).
Usman menambahkan, secara musical, TON memadukan musik elektronik dan gitar. Penggalan liriknya berbunyi: ‘Bukan pahlawan. Mereka yang menorehkan darah dan luka di dalam dada, mereka yang papa, bukan pahlawan. Mereka yang menorehkan tinta kebohongan besar di dalam sejarah peradaban’.
“Dalam ‘Pahlawan’, kami ingin mengeksplorasi konsep kepahlawanan dalam diri sendiri. Masih ada sembilan track lagi berisi kritik sosial,” tutur penulis lirik lagu ini.
Grup music TON terdiri dari Usman Hamid (vokal, lirik), Reza Ryan (gitar), dan Maarten Wesselius (musik elektronika). Mereka memakai pendekatan musik yang improvisasional dan organik, serta filosofi musik yang mengemban kebebasan dan kreativitas.
Usman Hamid menjelaskan, kelompok TON dibentuk pada pertengahan tahun 2025 saat Reza Ryan (Gitaris grup band Efek Rumah Kaca) mempertemukan Maarten dan Usman untuk membentuk grup baru.
“’Pahlawan’ dapat didengarkan di platform musik bandcamp dan segera tayang di semua platform. Untuk info lebih jauh bisa diakses di IG: @theoryofnothingmusic, YouTube: https://www.youtube.com/@TheoryofNothing-Music, dan BandCamp: https://theoryofnothingmusic.bandcamp.com/album/pahlawan,” pungkas Usman. (Adjie)
