Sriwijayamedia.com- Di tengah lanskap pegunungan Papua yang sarat nilai adat dan spiritualitas, Pemerintah Pusat kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan yang berakar lokal.
Bertempat di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, telah dilaksanakan penyaluran bantuan usaha tahap II kepada Ketua Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Yamo Pendeta Lenis Kogoya.
Bantuan yang diberikan berupa 3 (tiga) ekor bibit babi, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi mikro berbasis ternak lokal.
Tokoh Rohani sebagai Penjaga Ekonomi Komunitas
Pendeta Lenis Kogoya bukan hanya pemimpin rohani. Ia adalah figur yang memegang “tombak iman”, menjaga nilai, merawat kedamaian, dan kini, menjadi pilar ekonomi komunitas.
Dalam konteks Papua, tokoh agama seperti beliau memiliki peran strategis sebagai penghubung antara kebijakan negara dan kebutuhan nyata masyarakat.
“Bantuan ini adalah bentuk nyata dari perhatian pemerintah terhadap tokoh rohani yang selama ini menjadi penjaga nilai dan penggerak kehidupan masyarakat,” ujar Pendeta Lenis Kogoya, Rabu (1/10/2025).
Dari Mimbar ke Mandiri: Ekonomi yang Berakar Iman
Program bantuan usaha ini bukan sekadar distribusi ternak. Ia adalah bagian dari strategi pembangunan yang menghormati struktur sosial lokal, di mana gereja dan adat menjadi fondasi kehidupan.
Bibit babi yang diberikan akan menjadi sumber usaha mikro, menopang kebutuhan harian dan membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas.
Dia percaya bahwa pembangunan Papua harus dimulai dari akar, dari honai, dari gereja, dari suara masyarakat sendiri.
Dengan pendekatan yang menghormati nilai lokal, pembangunan di Papua tidak hanya menjadi agenda nasional, tetapi juga menjadi gerakan spiritual dan sosial yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. (santi)









