Proyek Revitalisasi Alun-alun Mura Rp3,98 Miliar Diprotes Warga, Hamburkan Anggaran Saja

Proyek Revitalisasi Alun-alun Taman Beregam, Agropolitan Center Muara Beliti, Kabupaten Mura senilai Rp3,98 miliar terus dikebut pengerjaannya/sriwijayamedia.com-mrifai

Sriwijayamedia.com- Proyek Revitalisasi Alun-alun Taman Beregam, Agropolitan Center Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang dialokasikan pemerintah setempat melalui Dinas PU Cipta Karya senilai Rp3,98 miliar diprotes.

Warga menilai pemerintah terkesan menghamburkan anggaran saja dan proyek ini dapat menjadi ajang bancakan bagi oknum tertentu menggeruk keuntungan semata.

Bacaan Lainnya

Pantauan dilapangan, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Gilang Karya Persada dengan menggunakan anggaran APBD Kabupaten Mura tahun 2025 senilai Rp 3.987.000.000, dengan waktu pelaksanaan 110 hari kalender.

Bahkan sekeliling Alun-alun Taman Beregam pun dipagar seng.

Nilai proyek yang cukup fantastis itu informasinya akan digunakan untuk rehab kolam yang sudah lama bocor dan bangunan pendukung lainnya.

“Semestinya kalau pembangunan umum tidak harus dipagar seng biar masyarakat bisa melihat apa yang dibangun. Inikan bangunan umum. Taman Beregam kan adalah salah satu tempat wisata, kenapa harus dipagar, kan ini mencurigakan,” tanya Al, salah satu warga Muara Beliti, Sabtu (11/10/2025).

Dia menduga ada kejanggalan dalam pengerjaan proyek tersebut.

“Kami meminta publik, maupun pihak terkait lainnya dapat mengawasi jalannya pelaksanaan proyek revitalisasi Alun-alun Taman Beregam. Jangan sampai uang pajak yang dibayar rakyat terbuang sia-sia,” harapnya.

Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Mura Zainuri sangat menyayangkan anggaran senilai Rp3,98 miliar habis digunakan untuk rehabilitasi kolam dan pergantian keramik.

“Tentunya ini menjadi pertanyaan besar bagi kami. Jangan sampai uang rakyat digarong oleh oknum tertentu untuk menggeruk keuntungan semata,” imbuhnya.

Dia juga meminta aparat penegak hukum (APH) dapat mengkroscek pelaksanaan proyek ini agar berjalan sebagaimana mestinya. (M Rifai)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *