Sriwijayamedia.com – Pemuda Katolik Kabupaten Bekasi mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi aksi anarkis dalam menyampaikan pendapat di muka umum.
Pemuda Katolik Kabupaten Bekasi menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak setiap warga negara, namun harus dilakukan dengan cara yang bermartabat, tanpa merusak fasilitas umum maupun mengganggu ketertiban masyarakat.
Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Bekasi Arsenius Bagas Wicaksono, menilai aksi yang terjadi sudah melenceng dari substansi tuntutan yang ditujukan kepada DPR.
“Demo ke DPR boleh, tapi jangan sampai merugikan rakyat dengan merusak fasilitas umum. Aspirasi tetap bisa disampaikan dengan cara yang damai dan bermartabat,” tegas Arsenius.
Arsenius mengimbau generasi muda untuk menjadi teladan dalam menjaga kondusivitas, memperkuat persatuan, serta mengedepankan dialog sebagai jalan penyelesaian perbedaan.
Sebelumnya, sembilan organisasi pemuda lintas iman menyampaikan pernyataan sikap terkait aksi yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas umum.
Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga kodusivitas dalam menyampaikan aspirasi. Mereka menolak segala bentuk tindakan anarkis, perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang justru merugikan sesama rakyat.
Selain itu, organisasi pemuda lintas iman menginstruksikan kadernya di seluruh daerah untuk turun langsung membantu masyarakat, menjaga fasilitas umum, serta membuka ruang dialog bersama tokok agama dan tokoh masyarakat.
Mereka menutup pernyataan dengan ajakan: “Mari kita #JagaIndonesia, bergandeng tangan menjaga persatuan bangsa.”
Pernyataan sikap ini ditandatangani sembilan ketua umum organisasi pemuda lintas iman, yaitu Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, Pemuda Katolik, GAMKI, Pemuda Konghucu, Pemuda Peradah, Pemuda Gemabudhi, Pemuda GPII, dan Pemuda Mathla’ul Anwar. (Irawan)
