Kepala Disperkim Sumsel Apresiasi Lomba Instalasi Kiat Rumah Rangka Baja Ringan

Kepala Disperkim Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., Asean.Eng, berfoto bersama dengan inisiator lomba/sriwijayamedia.com-ton

Sriwijayamedia.com- Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., Asean.Eng., menghadiri sekaligus membuka lomba instalasi kiat rumah rangka baja ringan, inisiasi Tatalogam Lestari bekerja sama dengan Universitas IBA Palembang, Selasa (12/8/2025).

Kegiatan ini dihadiri Direktur Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi, CFO Tatalogam Group Wulani Wihardjono, Rektor Universitas IBA Palembang Dr Lily Rahmawati Harahap, SE., MM., Ketua Yayasan Universitas IBA Palembang Fahman Irfan Bejumi, dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Kepala Disperkim Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, ST., MM., IPM., Asean.Eng, menegaskan pembangunan infrastruktur perumahan di Indonesia merupakan salah satu fokus utama pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Universitas IBA Palembang yang ikut berinovasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.

Dalam rangka menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif terhadap perkembangan zaman saat ini, pihaknya berharap Universitas IBA Palembang dapat terus berinovasi dan memberikan masukan positif kepada pemerintah.

“Sesuai dengan slogan dari Menteri PKP RI, mari bergotong royong membangun rumah, dan alhamdulillah ternyata hari ini kita dapat bersinergi melaksanakan kegiatan ini,” ungkapnya.

Dia mengaku, inovasi perumahan berbasis kearifan lokal ini juga sudah sejalan dengan amanat Peraturan Gubernur No 7/2022 tentang arsitektur bangunan gedung berornamen jati diri budaya.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami mengharapkan dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, dan masyarakat dan dapat menginspirasi mewujudkan design rumah yang layak huni dengan mengedepankan jati diri budaya lokal di Sumsel,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi menambahkan untuk rumah berbasis dengan baja ringan dinamakan “Lingkaran”, yakni sebuah bentuk gotong royong membangun rumah.

” Ini menjadi satu bentuk nyata hadirnya semua pihak dalam menyediakan rumah layak huni, dalam mendukung 3 juta dari Presiden RI. Tentunya untuk mendukung program Presiden RI, dibutuhkan SDM-SDM yang handal,” imbuhnya.

Bukan saja SDM handal, tapi juga material dan design yang handal.

Dia beralasan memilih Sumsel karena Sumsel memiliki lahan yang cukup besar, dibandingkan Pulau Jawa serta Sumsel memiliki pengalaman dan track record baik dalam hal bangunan,” paparnya.(ton)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *