Sriwijayamedia.com- Sebanyak 6 Kelompok Tani Hutan Desa Suai Baung, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali mengadakan simposium, dalam rangka menjaga Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Benakat, Kamis (24/04/2025), di Palembang, Kamis (24/4/2025).
Simposium ini dilaksanakan untuk membangun strategi kolaboratif yang bertujuan mengurangi konflik sekaligus meningkatkan efektivitas pengelolaan KHDTK Benakat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangayang berlaku.
“Salah satu pemicu konflik yang kerap muncul diantaranya ada pihak pihak tak bertanggung jawab melakukan penanaman sawit di KHDTK Benakat,” kata Koordinator KHDTK Benakat dari Balai Kehutanan Sosial wilayah Sumsel Andi Nopriansyah.
Menurut dia, tujuan simposium ini dalam rangka menyamakan persepsi antar pihak dalam pengelolaan bersama masyarakat di KHDTK Benakat.
Sehingga KHDTK Benakat tetap lestari serta pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan untuk tujuan penelitian dan pengembangan kehutanan dapat terwujud sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Tetapi harus tetap mengikuti aturan dan regulasi yang ada, dan untuk itu kita sudah berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti hari ini kita melakukan sosialisasi bersama Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) Sumsel yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan disana,” tutur Andi Nopriansyah.
Andi menyebut Satgas PKH Sumsel yang terdiri dari intasi kelembagaan dibawah Kementerian Kehutanan, Polri TNI, dan Kejaksaan, saat ini telah melakukan penertiban terhadap perusahaan yang berada di KHDTK Benakat.
Selain itu, simposium ini juga dimaksud untuk mengingatkan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan hanya bisa mengelola 2 hektar dan dilarang untuk memperjualbelikan.
“Ada indikasi masyarakat atau oknum yang melakukan penanaman sawit dan ada indikasi oknum yang memperjualbelikannya. Dengan adanya satgas ini akan segera ditindaklanjuti,” terangnya.
Sementara itu, Ketua dari salah satu Kelompok Tani Hutan di KHDTK Benakat Purnomo mengaku sangat senang dengan adanya simposium tersebut, dalam rangka menyadarkan masyarakat untuk melestarikan KHDTK Benakat.
“Alhamdulillah sampai hari ini kami terus berkolaborasi untuk menjaga KHDTK Benakat,” imbub Purnomo.
Purnomo juga mengaku mayoritas anggotanya yang beraktivitas didalam KHDTK Benakat selain melaksanakan program rehabilitasi hutan lahan anggotanya juga memanfaatkan dengan bercocok tanam tanaman sela.
“Kami juga berharap kedepannya dapat diperhatikan lagi oleh pemerintah agar hutan tetap terjaga dan masyarakat juga bisa sejahtera,” jelasnya. (cha)









