Sriwijayamedia.com- Curah hujan tinggi disertai meningkatnya debit air sungai di aliran Sungai Musi mengakibatkan areal pertambangan batubara yang ada di Desa Paldas, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumsel tenggelam, Sabtu (22/3/2025).
Tak hanya itu, debit yang tinggi juga menggenangi lahan pertanian masyarakat di pesisir sungai.
“Akibat meningkatnya debit air tersebut, aliran air yang berasal dari Sungai Musi yang masuk menuju Sungai Batahari dan ke sungai 3 menyebabkan jebolnya tanggul pembatas milik PT BCM, berbatasan langsung dengan lahan warga,” kata Koordinator Humas PT. BCM M Mukhlis T., saat dikonfirmasi pada Rabu (26/3/2025).
Dia membenarkan jebolnya tanggul perbatasan tambang milik PT BCM, termasuk lahan warga.
Hal itu karena disebabkan tingginya intensitas curah hujan, dan kiriman dari hulu sungai wilayah Muba. Sehingga debit air Sungai Musi meluap hingga ke anak-anak sungai di desa. Bahkan luapan air juga meningkat pada aliran anak sungai jembatan 3 yang ada di Desa Paldas.
“Akibat dari luapan air sungai itu, lahan pertanian warga dan areal pertambangan milik perusahan digenangi air. Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan pada unit operasi peralatan perusahaan,” terangnya.
Atas insiden itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Paldas, Humas Desa Paldas, DLHK Kabupaten Banyuasin, Ditpolairud Polda Sumsel dan KSOP kelas 1 Palembang Wilker Musi Rawas (Mura), untuk melakukan pengecekkan ke areal tanggul yang jebol.
Nanti, kata dia, hasil dari pengecekan itu akan disampaikan pihak DLH Banyuasin ke manajemen perusahaan.
Soal areal tambang yang tengelam, lanjut dia, jika masih bernilai ekonomis, maka pihaknya akan melakukan pemompaan dengan catatan baku mutu air terpenuhi.
Sementara untuk tanggul batas tambang dan lahan warga yang jebol, secepat mungkin akan dilakukan perbaikan setelah air mulai surut. Karena semua butuh proses dan waktu serta pengawasan ketat, dengan catatan sebelum melakukan hal itu perlu adanya kajian teknis kandungan air yang ada di areal tambang, serta kajian ekonomi.
“Ya, tentunya ada beberapa cara yang dilakukan agar air nanti dapat dikeluarkan,” paparnya.
Terkait issue video yang viral dan beredar di medsos tentang dugaan banjir karena disebabkan oleh jebolnya tanggul di PT BCM itu tidak benar.
Justru air sungailah yang membanjiri lahan warga dan juga masuk kedalam areal tambang yang membentuk seperti danau.
Sehubungan dengan kondisi areal pertambangan yang masih tergenang air tersebut, masih kata dia, kepada warga atau masyarakat sekitar untuk tetap berhati-hati saat melintasi aliran sungai yang meluap.
“Tetap berhati-hati demi keselamatan bersama, dan untuk saat ini kami telah melakukan recovery untuk mengamankan areal yang berbahaya. Kita juga sudah memastikan bahwa alat yang digunakan penambangan diparkir tempat aman,” jelasnya.(Jay)