Workshop Mendongeng di Muba Disambut Antusias, 662 Peserta Terlibat Aktif

Kepala Disdikbud Muba Dr Drs H Iskandar Syahrianto, MH., Bunda PAUD Muba Hj Triana Sandi Fahlepi dan peserta workshop berfoto bersama/sriwijayamedia.com-berry

Sriwijayamedia.com – Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai kegiatan workshop mendongeng yang berlangsung di Opproom Pemkab Musi Banyuasin, Rabu (12/02/2025).

Dengan bertajuk “Anak Hebat Terlahir dari Orang Tua dan Guru yang Terlibat: Membangun Komunikasi Anak, Orang Tua, dan Guru dengan Pembelajaran Asyik dan Menyenangkan”, acara ini sukses menarik perhatian 662 peserta yang terdiri dari kepala sekolah serta guru PAUD (TK, KB, TPA, dan RA) dari 14 kecamatan di Muba.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Muba Dr Drs H Iskandar Syahrianto, MH., dihadiri pengurus DWP Muba, pengurus Persit Kabupaten Muba, pengurus Ikatan Adiyaksa Dharmakarini, pengurus Bhayangkari, pengurus IKATRI Muba.

Dalam sambutannya, H Iskandar menekankan pentingnya mendongeng sebagai metode efektif dalam pembelajaran anak usia dini.

Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, lanjutnya diharapkan workshop ini menjadi langkah awal dalam memperkuat metode pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan bagi anak-anak di Muba.

“Workshop ini bertujuan meningkatkan keterampilan guru dalam mendongeng agar pembelajaran lebih menarik, tidak monoton, dan sesuai dengan perkembangan anak,” ujarnya.

Pj Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Muba Hj Triana Sandi Fahlepi memberikan apresiasi kepada Himpaudi dan Disdikbud Muba atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Mendongeng tidak hanya menghibur, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, persahabatan, dan kebaikan. Selain itu, mendongeng juga meningkatkan kemampuan berbahasa, merangsang kreativitas, serta membangun kedekatan emosional antara guru atau orang tua dengan anak,” ungkapnya.

Ia juga mengajak para peserta untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

“Mari kita cerdaskan anak bangsa, wujudkan generasi emas yang cerdas dan berkarakter. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan memberi dampak positif bagi tumbuh kembang anak,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Yuliasari menjelaskan bahwa mendongeng merupakan media pembelajaran yang efektif bagi anak usia dini.

“Mendengarkan dongeng dapat meningkatkan keterampilan komunikasi anak, memperkaya kosakata, serta melatih imajinasi dan kreativitas mereka. Selain itu, dongeng juga membantu anak lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya,” tandasnya.(Berry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *