Polemik LPG 3 Kg, Waka MPR Eddy Soeparno Usul Pemerintah Alihkan Subsidi Barang Jadi Subsidi Langsung

Waka MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Wakil Ketua (Waka) MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyampaikan dukungannya pada Presiden Prabowo untuk membenahi subsidi energi.

Bagi Eddy, upaya ini penting untuk mewujudkan visi ketahanan energi.

Bacaan Lainnya

Sebagai bentuk dukungan itu, Eddy menyampaikan usulannya untuk mengalihkan pola subsidi yang selama ini diberikan pada barang, diubah dengan diberikan langsung pada masyarakat.

“Khusus penjualan LPG 3 kg pun sudah kami sampaikan dalam beberapa kesempatan, agar pola pemberian subsidi diubah dari subsidi produk ke subsidi langsung kepada penerima,” kata Eddy, dalam keterangan persnya, Kamis (6/2/2025).

Eddy menjelaskan, subsidi dapat diberikan langsung oleh pemerintah kepada penerima yang telah terdaftar dalam Daftar Terpadu Kementerian Sosial (DTKS).

“Masyarakat akan menerima subsidi secara langsung melalui transfer atau mekanisme penyerahan dana lainnya untuk membeli LPG subsidi setiap bulan,” terangnya.

Doktor Ilmu Politik UI ini menyampaikan, pada awalnya produk LPG 3 kg ini telah menjadi kebutuhan esensi hampir setiap rumah tangga di Indonesia.

“Pada awalnya, peruntukan awalnya ditujukan untuk masyarakat miskin atau pra sejahtera. Namun kini justru penggunaannya meluas ke rumah tangga kelas menengah, bahkan kafe dan restoran. Bagian ini yang harus dibenahi bersama,” imbuhnya.

Eddy memberikan ilustrasi, jika subsidi pemerintah di dalam satu tabung LPG 3 kg adalah Rp 33.000 dan setiap kepala keluarga menggunakan 3 tabung per bulannya, maka sang penerima subsidi akan mendapatkan Rp 99.000 secara tunai dari pemerintah.

“Jika mekanisme ini berjalan, hanya akan ada satu harga LPG 3 kg di pasaran yang merupakan harga eceran tetap sesuai ketetapan regulator dan Pertamina,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum PAN ini menjelaskan, bahwa pemberian subsidi yang tepat sasaran akan mengedepankan asas keadilan bagi masyarakat sekaligus meringankan beban APBN.

“Kita tentu memahami bahwa pembiayaan program pemerintah Prabowo-Gibran tidak selalu dari peningkatan pendapatan negara, namun juga dari penghematan anggaran, khususnya melalui pemberian dan distribusi subsidi tepat sasaran. Pembenahan ini sejalan dengan momentum penghematan yang sedang dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (Adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *