Ketua Komite II DPD RI Badikenita : Transformasi BUMN Penting untuk Dukung Perekonomian

Ketua Komite II DPD RI Badikenita Br Sitepu bersama Deputi SDM & TI Kementerian BUMN Tedi Barata dan lainnya, dalam Seminar Nasional, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025)/sriwijayamedia.com-adjie

Sriwijayamedia.com – Ketua Komite II DPD RI Badikenita Br Sitepu mengungkapkan pentingnya transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Apalagi, perekonomian Indonesia sekarang masih sangat bergantung pada investasi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menyumbang sekitar 70 persen dari pertumbuhan ekonomi.

Demikian disampaikan Bedikenita dalam acara Seminar Nasional bertajuk ‘Transformasi BUMN Menjadi Pilar Fundamental Perekonomian Nasional’, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

Senator adal Sumatra Utara (Sumut) itu berpandangan optimalisasi BUMN melalui restrukturisasi dan efisiensi sangat diperlukan agar dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara melalui dividen dan pajak.

Mengingat, investasi skala besar, termasuk peran BUMN masih terbatas.

Bedikenita juga menyoroti dampak globalisasi yang semakin menekan daya saing industri dalam negeri.

Produk impor yang membanjiri pasar domestik menjadi tantangan besar bagi sektor manufaktur dan BUMN yang bergerak di bidang produksi.

Oleh sebab itu, dia menekankan perlunya peningkatan nilai tambah produk dalam negeri. Sehingga, Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga produsen barang jadi dengan daya saing tinggi di pasar global.

“Transformasi BUMN harus menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Dengan strategi yang tepat, BUMN bisa menjadi pilar fundamental perekonomian nasional,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Badikenita merekomendasikan sejumlah langkah dalam mentransformasi BUMN. Antara lain, percepatan adopsi teknologi digital dalam operasional BUMN, peningkatan kolaborasi lintas sektor, serta penguatan tata kelola agar lebih transparan dan akuntabel.

“Disamping itu, Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN agar lebih berdampak langsung pada masyarakat sekitar,” terangnya.

Di akhir paparannya, Badikenita mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa dan akademisi, untuk terus mengawal transformasi BUMN demi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sementara itu, Deputi SDM & TI Kementerian BUMN Tedi Barata mengamini pentingnya BUMN bertransformasi.

Terlebih, BUMN menjadi ‘mesin’ penggerak ekonomi sekaligus pembangunan Indonesia.

Tedi menyampaikan salah satu transformasi yang harus dilakukan BUMN adalah terkait cara berhubungan dengan stakeholder.

Menurut dia, tanpa stakeholder transformasi tidak akan berjalan dengan mudah.

“Kita mau UMKM juga harus tumbuh bersama BUMN,” ucap Tedi.

Di sisi lain, Tedi menjelaskan bila Menteri BUMN Erick Thohir mendorong agar kementerian yang dipimpinnya bisa melakukan perbaikan pada sektor teknologi. Termasuk, melakukan pembenahan karakter di Kementerian BUMN.

“Jadi Pak Erick Thohir ketika pertama kali jadi Menteri waktu itu ya yang ditransformasi seputar teknologinya bukan bisnis, prosesnya mau dibenarkan seperti apa bukan teknologi langsung dianut tapi pertama adalah transformasi dengan apa dengan kultur membentuk karakter yang baik,” imbuh Tedi.

Di lokasi yang sama, Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim memandang bila sistem BUMN Tanah Air berada di tengah-tengah sosialis dan liberal. Salah satu contohnya, BUMN dijadikan motor utama dalam pembagunan negara.

“Semua sumber kekayaan negara itu dimiliki oleh negara dan dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan masyarakat,” papar Abdul.

Acara seminar nasional dengan tajuk ‘Transformasi BUMN Menjadi Pilar Fundamental Perekonomian Nasional’ ini pertama kali digagas Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) dengan bekerja sama Biro Pemberitaan Kesetjenan DPR RI.

Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari DPR RI, DPD RI, Kementerian BUMN, serta akademisi dan mahasiswa dari berbagai kampus.

Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Ariawan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pengembangan dari diskusi rutin yang biasa diadakan KWP bersama Biro Pemberitaan Kesetjenan DPR RI pada hari Selasa dan Kamis.

“Biasanya diskusi hanya diikuti oleh rekan-rekan wartawan. Kali ini, kami ingin memperluas cakupan dengan menghadirkan mahasiswa agar lebih banyak yang mendapatkan edukasi terkait isu-isu Parlemen dan kebijakan publik,” kata Ariawan.

Ari berharap seminar ini menjadi awal dari serangkaian diskusi nasional yang lebih inklusif dan melibatkan lebih banyak pihak, tidak hanya terbatas pada lingkungan Parlemen tetapi juga masyarakat luas.

“Harapannya, kegiatan ini tidak hanya sekali, tetapi akan dilakukan secara berkala dan semakin sering ke depannya,”pungkas Ariawan.

Dari internal DPR RI, Kepala Biro Pemberitaan DPR RI, Indra Pahlevi, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya sinergi antara media dan Parlemen dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Ketika KWP melakukan seminar nasional tentang transformasi BUMN ini menjadi hal yang sangat penting untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa apa yang dikerjakan oleh Parlemen baik DPR maupun juga DPD itu tentu diutamakan untuk masyarakat atau rakyat Indonesia. Saya ucapkan terima kasih pertama kepada KWP yang dipimpin oleh Mas Ariawan atas kegiatan ini, ini membantu kerja-kerja kami,” jelas Indra. (Adjie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *