Sriwijayamedia.com- Intensitas curah hujan cukup tinggi hampir satu pekan terakhir menyebabkan puluhan hektar lahan persawahan yang berada di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terendam banjir.
Akibatnya, para petani terancam mengalami puso atau gagal panen dan merugi.
Berdasar informasi yang dihimpun dari video berdurasi 5 menit 20 detik yang dikirimkan warga setempat, banjir di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lempuing sudah berlangsung dia tiga hari hingga Rabu (26/2/2024) siang.
Ketinggian air beragam capai 100 centimeter atau hingga dada orang dewasa.
Bahkan banjir sudah meluas hingga ke persawahan warga lainnya.
“Sawah kami yang ditanami padi mengalami kebanjiran. Banyak tanaman petani yang terendam banjir,” kata Husen, salah satu warga setempat, dihubungi wartawan Rabu (26/2/2025) sore.
Berdasar data yang dihimpun melalui kelompok tani, kata dia, jumlah sawah yang terendam banjir sekitar 46 hektar.
“Saat ini posisi padi lagi bunting dan keluar malai seperti ini,” ujar Husen.
Atas musibah ini, pihaknya memohon kepada pejabat daerah dan provinsi baik eksekutif dan legislatif agar dapat memberikan perhatian dan bantuannya terhadap petani di Desa Sumber Makmur Lempuing.
“Kami juga memohon dinas dan instansi terkait dapat memberikan bantuan dan tindak lanjut khusus bagi petani yang terdampak bencana banjir,” imbuhnya.
Menyikapu hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) OKI Ir Irawan menyebut banjir telah merendam sawah petani selama 3 hari terakhir.
“Air yang merendam mengalir dari Kabupaten OKU Timur. Kalau banjir merendam padi lebih dari 5 hari, dan memang sangat mengkhawatirkan karena tanaman bisa mati (puso),” jelasnya.
Sebagai upaya mengantisipasi agar banjir tidak semakin meluas, penyuluh pertanian tengah mencari solusinya.
“Rombongan penyuluh sudah turun ke lokasi untuk mencarikan solusi, agar padi milik petani tidak mati. Namun karena air sungai yang ada di Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan meluap, maka air kiriman menggenangi area sawah milik petani,” paparnya.(Jay)