Sriwijayamedia.com – Pemuda Indonesia meminta kepada pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, agar mempertegas komitmen efisiensinya dengan mengevaluasi jumlah kabinet merah putih.
Hal itu dikatakan Waketum DPP KNPI Saiful Chaniago, saat diwawancarai sriwijayamedia.com, Minggu (19/1/2025) via WhatsApp.
Chaniago menilai, bahwa jumlah menteri, wakil menteri, dan kepala badan pada kabinet merah putih yang terlalu banyak.
“Hal ini tentunya akan berdampak pada lemahnya tingkat kesuksesan pemerintahan Indonesia dalam menjawab kebutuhan pelayanan optimal kepada seluruh rakyat Indonesia yang konstitusional,” jelasnya.
Chaniago memandang, pada kabinet merah putih kepemimpinannya Presiden Prabowo, terdapat beberapa kementerian yang memiliki tanggungjawab yang sama.
Salah satu contohnya adalah pada kementerian ketanagakerjaan dan
kementerian perlindungan pekerja migran.
“Nah, kedua institusi itu sama-sama bertanggungjawab terhadap kepentingan tenaga kerja, artinya yang demikian memiliki nilai yang tidak efisien,” ujarnya.
Kemudian, sambung dia, utusan khusus presiden sepatutnya ditiadakan, karena juga memiliki nilai in-efisiensi.
“Seperti misalnya, utusan khusus pembinaan generasi muda dan kementerian pemuda, kedua pembantu presiden itu memiliki tujuan yang sama dalam membangun pemuda Indonesia,” tutur Wasekjen SOKSI ini.
Pihaknya meminta kepada presiden Indonesia Prabowo Subianto, agar kembali mempertimbangkan para pembantu Presiden yang memiliki tanggungjawab yang sama.
“Demi menghemat dalam rangka memastikan kesusksesan pemerintah Indonesia untuk lima tahun kedepan,” harap Saiful Chaniago. (Irawan)