Sriwijayamedia.com- Makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto sudah diterapkan di 26 provinsi Indonesia pada 6 Januari 2025.
Tak terkecuali di Kota Palembang, Provinsi Sumsel. Tercatat sudah lima sekolah merasakan manfaat dari program MBG masing-masing TK Panca Bakti, SDN 24, SDN 25, SMPN 19, dan SMPN 33 Palembang
Di Provinsi Sumsel, salah satu organisasi yang dipercaya Badan Gizi Nasional menjadi penyedia MBG ini adalah Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI).
Sebagai organisasi penyedia MBG, PPJI berkomitmen akan terus menjaga mutu dan kualitas makanan untuk anak-anak sekolah maupun kelompok rentan lainnya.
“Setiap hari Badan Gizi Nasional mengawasi dapur umum yang kita sediakan. Salah satu untuk menjaga mutu dan kualitas, yakni kita tidak akan mencampur makanan dengan monosodium glutamate (MSG),” kata Ketua DPD PPJI Sumsel Ir Evie Yulianti didampingi Sekretaris PPJI Sumsel Tri Yulia Rizki Ananda, SE., dan Bendahara Ratnawati, dalam silaturahmi dengan sejumlah pimpinan organisasi profesi dan pers Sumsel, Rabu (15/1/2025).
Hadir dalam undangan silaturahmi tersebut antara lain Sekretaris AMSI Sumsel Edwar Heryadi, Bendahara AMSI Sumsel Ratu Yuliana, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel H Ocktaf Ryadi, Ketua SMSI Sumsel Jhon Heri, Sekretaris PWI Sumsel Novas Ryadi, dan pengurus PWI Sumsel lainnya.
Menurut Evie, MSG adalah bahan tambahan pangan yang berfungsi sebagai penguat rasa umami atau gurih, tidak baik untuk pertumbuhan anak.
Maka dari itu, dalam program MBG, Badan Gizi Nasional melarang keras, makanan yang disajikan dicampur MSG yang dikenal di tengah masyarakat dengan nama micin, vetsin, atau garam Cina.
Pada kesempatan tersebut, Evie memaparkan jika DPD PPJI Sumsel memiliki 23 titik dapur yang tersebar di 17 kabupaten/kota Sumsel.
“Jumlah titik dapur ini terbanyak se-Indonesia dan satu titik dapur bisa menghandle 3.000-3.500 anak baik tingkat TK, SD, SMP, dan SMA,” jelasnya.(cha)