Sriwijayamedia.com- Mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lahat Ferly Sumarno, SE., didampingi Ketua Pengcab PERKEMI Lahat Gussman Sihoona dan Ketua Pengcab PERTINA Kabupaten Lahat Imam Rustandi, dengan langkah pasti mendatangi posko Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) calon Ketua KONI masa bakti 2025 – 2028, mendaftarkan diri sekaligus mengembalikan berkas pencalonan, Selasa (7/1/2025).
Diketahui, Ferly Sumarno berniat dan siap 1.000 persen untuk mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Kabupaten Lahat. Satu mimpi dan cita citanya, yaitu pembenahan dan juga membangun prestasi olahraga di Bumi Seganti Setungguan kedepannya.
“Alhamdulillah, hari ini kita tunjukkan keseriusan niat kita, dengan restu dan dukungan semua pihak, termasuk tim kerja, kita optimistis menatap pencalonan Ketua KONI ini,” ungkap Ferly, ditemui usai mendaftarkan diri.
Jelang pemilihan, dirinya tetap menginstruksikan ke semua tim kerja dan pendukungnya untuk tetap santun, serius, berdo’a dan tetap optimistis menatap proses suksesi kepemimpinan KONI dan meminta timnya untuk tidak terpancing isu isu menyesatkan.
“Dukungan Insya Allah solid. Kita bekerja Lillahitaallah. Tinggal berdo’a semoga semuanya sesuai dengan apa yang diinginkan dan direncanakan, serta Allah merestui,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pengcab PERKEMI Lahat Gussman Sihoona menyampaikan rasa optimismenya terhadap pencalonan Ferly. Karena, sosok Ferly sudah tepat, berpengalaman, memiliki koneksitas luas, hingga faham dalam hal manajerial tim kerja.
“Sejak awal masuk dalam caretaker, ataupun jika mesti jauh mundur kebelakang, kinerja Bung Ferly sudah nyata dan terbukti. Jadi, kami harap dirinya dapat kembali memimpin KONI Lahat kedepan, sehingga lebih baik lagi,” beber Ona, sapaan akrabnya ini.
Siapapun yang bakal mencalonkam diri sebagai Ketua KONI Lahat, Ona berpesan, khususnya kepada para Ketua atau pengurus Olahraga di Lahat, kiranya dapat berpikir untuk mencari Ketua dengan benar-benar memiliki pemikiran luas. Tak hanya demi memikirkan kepentingan individu atau segelintir kelompok saja.
“KONI ini bukan hanya satu atau dua cabor saja, tak kolektif kolegia. Jadi, harus bisa berpikir luas, jangan hanya mengedepankan egoisme diri dan kepentingan pribadi semata. Lihat siapa dan bagaimana sesungguhnya figur calon yang ada,” jelasnya.(sisil)
