Sriwijayamedia.com- Jika tidak ada aral merintang, pada awal Februari nanti, Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Marogan akan menggelar zikir dan ziarah haul Kiai Marogan ke 124, di Komplek Masjid Muara Ogan belakang Stasiur Kereta Api (KA) Kertapati Palembang.
“Haul tahun ini bakal diadakan pada hari Jumat 7 Februari 2025 pukul 14.00 WIB hingga salat maghrib berjamaah. Semuanya dipusatkan di Masjid Muara Ogan Kertapati Palembang. Acara akan diiawali dengan salam ziarah pergantian kelambu makam dan zikir bersama para alim ulama para habib,” kata Dewan Pembina Ponpes Kiai Marogan Ustaz H Masagus Ahmad Yayan Fauzan, SQ., Kamis (23/1/2025).
Dia melanjutkan ceramah Hikmah Haul diisi oleh Syeikh Dr Ammar Al-Jailani cucu Syekh Abdul Qodir Al-Jailany dari Gaza Palestina.
Menurut dia, peringatan haul dirangkai dengan beberapa acara seperti sunatan massal, aksi donor darah, khataman Al-Qur’an 30 juz, zikir asmaul husna, dan sekilas mengenal manaqib Kiai Marogan.
“Belau seorang ulama plus pengusaha asli Palembang, termasuk keturunan Kesultanan Palembang Darussalam bergelar Masagus. Menarik dikaji bahwa Kiai Marogan seorang saudagar/pengusaha sukses di bidang sawmil penggergajian kayu,” ceritanya.
Dia menambahkan Kiai Marogan lahir dan wafat tahun 1811-1901.
Pada zaman itu sudah menggunakan teknologi mesin uap dan mampu menggesek kayu 250 papan per hari.
Hasil keuntungan usahanya itu dibangunkan 2 buah masjid di Seberang Ulu (SU), tepatnya di Muara Sungai Ogan belakang Stasiun KA Kertapati dan di Seberang Ilir, tepatnya di Kampung 5 Ilir Pelabuhan Boombaru.
Kini kedua masjid itu masuk dalam daftar destinasi wisata sungai Musi/Visit Musi.
“Kiai Marogan juga seorang ulama yang luas pengaruhnya. Di dalam kitab sanad periwayatan hadits yang disusun oleh Syekh Yaasin Al-Fadani termaktub bahwa jalur periwatan hadits kitab shohih Bukhori dan kitab Bulughul Marom beliau ambil melalui jalur sanad Syekh Abdul Hamid dari Syekh Mahmud Kanang Al-Palimbani bahkan nama Syekh Mahmud Kanang Al-Palimbani tercatat dalam biografi Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai salah seorang gurunya,” urainya.
Dia mengaku Syekh Nawawi merupakan Maha Guru dari ulama Aswaja NU mbah Kholil Bangkalan dan Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari.
Dia memaparkan Kiai Marogan pengaruhnya hingga ke pelosok desa di Sumsel.
Terbukti dari ramainya para peziarah dan rutin setiap hari berziarah ke makam Kiai Marogan.
Selain itu, anak cucu dari Kiai Marogan selain berdomisili di Kota Palembang, juga banyak berdomisili di kota suci Mekkah, bahkan menjadi Warga Negara Saudi Arabia.
Sebab di Kota Mekkah, Kiai Marogan juga meninggalkan wakaf Imarah/Apartemen Jemaah Haji yang disewakan setiap tahun dan hasilnya dikirim sebagian untuk anak cucunya di Kota Palembang dan sebagian lagi di Kota Suci Mekkah.
“Anak cucunya meneruskan dakwah Ki Marogan dengan mengurus kedua masjid dan mendirikan lembaga pendidikan rumah tahfidz madrasah, bahkan Ponpes Kiai Marogan yang saat ini berada di Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarami Kota Palemhang, di Inderalaya dan Muara Kuang kabupaten Ogan Ilir,” jelasnya.(ton)